Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 13 Oktober 2022 | 14:31 WIB
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno (kanan) dalam acara refleksi lima tahun Anies Baswedan di ruang Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/10/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

SuaraJakarta.id - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengungkit lagi pernyataan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang pernah menyebut lebih ingin fokus membangun manusia ketimbang fisik seperti Firaun. Menurutnya, Anies telah termakan omongannya sendiri.

Adi mengatakan, Anies mengeluarkan pernyataan itu sebagai bentuk sikap kontra atas lawan politiknya saat Pilkada 2017 lalu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. Namun, Adi menyebut setelah lima tahun menjabat Anies juga malah fokus melakukan pembangunan infrastruktur.

"Pak Ahok itu kan bangun fisik, flyover, bikin macam-macam ya untuk mengatasi kemacetan. Makanya muncul istilah 'kalau cuma bangun fisik, Firaun juga bisa'. Jadi yang dibangun tuh manusianya. Saya nggak tahu yang dibangun manusianya itu apa," ujar Adi dalam acara refleksi lima tahun Anies Baswedan di ruang Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/10/2022).

Tolak ukur pembangunan manusia, kata Adi, seharusnya berdasarkan kebahagiaan warga Jakarta. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut indeks kebahagiaan warga Jakarta hanya berada di urutan ke-27 dari seluruh Provinsi di Indonesia.

Baca Juga: Dipinang NasDem, Janji Anies 'Tak Akan Jegal Prabowo' Diungkit, Gerindra: Kami Tak Terusik dan Tak Terkhianati

"Kalau melihat secara umum, kalau membangun manusianya itu kan minimal orang Jakarta bahagia. Kita lihat data BPS, indeks kebahagiaan orang Jakarta itu nomor 27. Tentu nggak bahagia," ucapnya.

Lalu, Anies juga disebutnya juga pada akhirnya malah fokus melakukan pembangunan infrastruktur. Misalnya dengan membuat trotoar lebar hingga jalur sepeda.

Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno dalam acara refleksi lima tahun Anies Baswedan di ruang Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta, Kamis (13/10/2022). [Suara.com/Fakhri Fuadi Muflih]

"Mungkin ya revitalisasi trotoar. Katanya sih ini bagian dari sukses Anies. Oke kita apresiasi itu. Kalau jarak tempuh sekilo di Jakarta itu luar biasa. Minimal gak disabet motor kanan kiri atau membangun manusianya ini dengan membangun jalur sepeda," ucapnya.

Tak hanya itu, Anies juga belakangan kerap membangga-banggakan Jakarta International Stadium (JIS) yang merupakan infrastruktur megah.

Meski pada akhirnya, JIS malah kerap dialihfungsikan untuk kegiatan lain seperti salat Id berjamaah dan konser musik.

Baca Juga: Antara AHY, Andika Atau Khofifah, Siapa Bakal Dipersunting Anies Baswedan Buat 2024?

"Sejak JIS diresmikan, bukan ornamen internasional yang kita dapatkan. Malah dijadikan tempat ibadah. Fungsinya beralih gitu. Bahkan belakangan berkonflik dengan PSSI karena (JIS) dianggap tidak berstandar internasional," kata Adi.

Bahkan, anggaran sekitar Rp 4 triliun yang dibuat untuk membangun stadion kandang Persija Jakarta itu juga terlalu mahal. Padahal, kata Adi, jika memang ingin membangun manusia Anies bisa menggunakan dana besar untuk berbagai program bantuan.

"Kan banyak yang nanya, apa gunanya JIS? Orang ada stadion Bung Karno kok bisa main. Kan kasihan Persija juga mainnya di stadion Patriot Bekasi, pinjam lagi. JIS-nya malah untuk salat. Artinya apa? Ini kan paradoks," tuturnya.

"Itu yang kita sebut pada akhirnya the end of the day pembangunan manusia yang disebut pak Anies dan pak Sandi itu sama saja pada akhirnya. Ingin meninggalkan legacy (warisan) yang sifatnya fisik dan infrastuktur dan langsung mendapatkan apresiasi publik," pungkasnya.

Load More