Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri
Selasa, 18 Oktober 2022 | 10:24 WIB
Presiden Joko Widodo melepas 597 PMI ke Korea Selatan, Jakarta, Senin (17/10/2022). (Dok: BP2MI)

SuaraJakarta.id - Presiden Joko Widodo melepas 597 Pekerja Migran Indonesia (PMI) dalam Program Government to Government (G to G) Korea Selatan, di Ballroom eL Royale Hotel, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (17/10/2022).

Ia mengungkapkan senang dan bangga, karena seluruh PMI yang akan diberangkatkan ke Korea Selatan ini sudah dipersiapkan dengan baik oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).

"Saya senang, karena seluruh PMI di sini memiliki kompetensi, keterampilan, dan pendidikan. Saya melihat sendiri tadi, para PMI yang bersemangat dan optimistis. Kalian telah mengikuti pembekalan, tujuannya jelas untuk bekerja ke Korea Selatan," ungkap Presiden Jokowi.

Ada perubahan besar yang terjadi dalam tata kelola pelayanan yang telah dilakukan BP2MI. Imbasnya nyata, para PMI dapat diberangkatkan ke negara penempatan dengan persiapan yang lebih baik.

Baca Juga: Dukung Pahlawan Devisa, Bank BJB Tandatangani MoU dengan BP2MI

Presiden  menyampaikan, sesuai laporan dari Kepala BP2MI, Benny Rhamdani, masih ada sekitar 4,5 juta PMI yang tidak tercatat dalam sistem milik negara karena berangkat bekerja secara tidak resmi. Sistem tersebut adalah SISKOP2MI milik BP2MI, yang memuat big single data PMI. Sistem ini dapat menyimpan data PMI secara rinci, mulai dari identitas, negara tujuan penempatan, daerah asal, hingga kontrak kerja.

"Saya telah sampaikan kepada Pak Benny bahwa semua PMI harus tercatat dalam sistem, dalam pelindungan negara. Ini memang tugas yang besar dan tidak mudah. Saya sudah perintahkan kepada Pak Kapolri untuk menangani ini juga," jelas Presiden Jokowi.

Dengan landainya pandemi Covid-19, lanjut Jokowi, saat ini PMI sudah mulai bisa berangkat bekerja ke Korea Selatan.

"Sebanyak 597 orang yang berangkat. Kalian para PMI sudah menyumbangkan devisa negara sebesar Rp159 triliun per tahun, itu bukan jumlah yang kecil. Meski saat pandemi sempat turun menjadi Rp130 triliun, itu pun tetap jumlah yang sangat besar. Saya senang karena saat ini, peluang-peluang penempatan seperti melalui skema private to private dan business to business, sudah terbuka. Misalnya kebutuhan 1.800 PMI untuk pekerjaan sebagai welder (ahli mengelas). Seluruh peluang kerja tersebut jelas perlu proses persiapan dan pelatihan yang tidak mudah," jelas Presiden.

Jokowi juga menyatakan rasa bangganya, karena para PMI ke Korea Selatan memiliki pelindungan yang baik, dengan gaji yang besar.

Baca Juga: BP2MI Gelar Doa Bersama Lintas Agama untuk Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan

"Menteri saja gajinya Rp19 juta, sedangkan saudara-saudara gajinya Rp22 juta. Pesan saya, hati-hati dalam penggunaannya, jangan lupa ditabung, jangan konsumtif sehingga ketika kembali ke Tanah Air ada tabungan," pesan Presiden Jokowi.

Load More