SuaraJakarta.id - Kebakaran kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Center, Koja, Jakarta Utara, pada Rabu (19/10/2022) kemarin, bukanlah yang pertama kali terjadi. Sebelumnya juga pernah terjadi pada tahun 2002 silam.
"Tahun 2002 kubah pernah terbakar. Tapi tidak menimbulkan kobaran api yang luas. Tidak seperti kejadian yang sekarang," kata Kepala Koordinator Jakarta Islamic Center (JIC), Muhammad Subki, ditemui di lokasi, Kamis (20/10/2022).
"Saat itu renovasi dilakukan dalam skala kecil. Renovasi total kubah baru dilakukan saat ini," sambungnya.
Subki mengungkapkan, untuk sementara, kegiatan ibadah dan lainnya akan dipindahkan ke JIC Convention Hall. Pihaknya juga belum mengetahui nilai kerugian akibat kebakaran ini.
Baca Juga: Pj Gubernur DKI Sebut Kebakaran Kubah Masjid JIC Gegara Kelalaian Pekerja Bangunan
"Untuk kerugian yang ditaksir belum bisa dipastikan secara rinci," tuturnya.
Subki menerangkan, kebakaran bermula karena adanya percikan api di bagian atap kubah yang sedang direnovasi sekira pukul 15.20 WIB. Api kemudian menjalar luas hingga membakar hebat seluruh kubah.
"Kebakaran terjadi setelah salat Ashar. Ruangan ibadah sudah sebulan tidak digunakan karena sedang direnovasi. Untuk ibadah dilakukan di lantai dasar, di bawah lantai utama," tuturnya.
Sampai saat ini, lanjut Subki, belum ada pemanggilan dari kepolisian kepada pengelola Jakarta Islamic Center untuk memberikan keterangan terkait kebakaran ini.
Diberitakan sebelumnya, pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Polri tengah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran kubah Masjid Raya Jakarta Islamic Center di Koja, Jakarta Utara, Kamis (20/10/2022).
Baca Juga: Pendinginan Ulang, Petugas Sebut Ada 4 Titik Bara Api di TKP Kebakaran Kubah Jakarta Islamic Center
Pantauan Suara.com, tim Puslabfor datang ke lokasi sekira pukul 13.00 WIB. Terpantau ada empat petugas yang menyambangi lokasi.
Hingga pukul 14.00 WIB, terpantau tim masih bekerja di dalam.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Utara, AKBP Febri Isman Jaya mengatakan, hingga saat ini tim masih bekerja. Ia juga mengatakan kondisi di dalam masjid masih panas.
"Kondisi masih panas. Rencananya kita bakal panggil Damkar (pemadam kebakaran--red) kembali," katanya di lokasi, Kamis (20/10/2022).
Febri juga menyampaikan, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi yang bekerja saat kejadian berlangsung. Hingga kini saksi yang diperiksa bertambah 2 orang.
"Yang diperiksa sekarang 6 orang," pungkasnya. [Magang: Rayfa Haidar Utomo]
Berita Terkait
-
Apa Itu Visa F-2? Hadiah Sugianto, WNI Jadi Penyelamat saat Kebakaran Hutan di Korea Selatan
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Bandara Soetta Bantah Isu Kebakaran, Deputi Komunikasi Sebut Ada Pabrik Plastik yang Terbakar
-
Ritual Leluhur Berujung Tragis: Pria Ini Diduga Picu Kebakaran Hutan Terburuk dalam Sejarah Korsel
-
Kobaran Maut di Korea Selatan: 24 Nyawa Melayang, Angin Kencang Perparah Kebakaran
Tag
Terpopuler
- Menguak Sisi Gelap Mobil Listrik: Pembelajaran Penting dari Tragedi Ioniq 5 N di Tol JORR
- Kode Redeem FF SG2 Gurun Pasir yang Aktif, Langsung Klaim Sekarang Hadiahnya
- Dibanderol Setara Yamaha NMAX Turbo, Motor Adventure Suzuki Ini Siap Temani Petualangan
- Daftar Lengkap HP Xiaomi yang Memenuhi Syarat Dapat HyperOS 3 Android 16
- Xiaomi 15 Ultra Bawa Performa Jempolan dan Kamera Leica, Segini Harga Jual di Indonesia
Pilihan
-
Partai Hidup Mati Timnas Indonesia vs China: Kalah, Branko Ivankovic Dipecat!
-
Kronologi Pemerkosaan Jurnalis Juwita Sebelum Dibunuh, Terduga Pelaku Anggota TNI AL
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
Terkini
-
Pemprov DKI Ingatkan Pendatang Baru Tak Bisa Langsung Dapat Bansos, Harus Tinggal 10 Tahun Dulu
-
Jakarta Tak Sepi Lebaran Ini, Bang Doel Ungkap Hikmah Tak Terduga
-
Pramono Teken Pergub Syarat PPSU: Cukup Ijazah SD, Kontrak Kerja Tiap 3 Tahun
-
Baru Tempati Rumah Dinas, Pramono Curhat Jatuh dari Sepeda Sampai Pelipis Luka
-
Lebaran Pertama Pramono Sebagai Gubernur: Dari Istiqlal, Istana hingga Rumah Mega Tanpa Ganti Sepatu