Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah | Muhammad Yasir
Senin, 24 Oktober 2022 | 18:44 WIB
Christian Rudolf Tobing, tersangka pembunuhan terhadap Ade Yunia Rizabani atau Icha (36), dihadirkan dalam jumpa pers di Mako Polda Metro Jaya, Senin (24/10/2022). [ANTARA/Fianda Sjofjan Rassat]

SuaraJakarta.id - Penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya turut menyita barang bukti berupa pistol mainan dalam kasus pembunuhan yang dilakukan eks pendeta muda Christian Rudolf Tobing (36) terhadap Ade Yunia Rizabani atau Icha (36).

Pistol mainan itu digunakan oleh tersangka sebagai properti untuk meyakinkan korban yang dijebak dengan ajakan membuat konten promosi kalung energi di podcast.

Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indrawienny Panjiyoga menyebut tersangka Rudolf Tobing awalnya menjebak korban dengan berpura-pura mengajak membuat konten podcast di Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat.

Di tengah konten tersebut Rudolf meminta Icha untuk berpura-pura menjadi korban penculikan yang harus diikat di kursi.

Baca Juga: Tersenyum Bawa Mayat Icha di Lift, Rudolf Tobing Akan Dites Kejiwaan

"Jadi korban diikat karena pakai kalung energi itu, korban disebut bisa dilepaskan," kata Panji di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Korban ketika itu tidak sedikitpun curiga. Apalagi pistol yang digunakan tersangka merupakan pistol mainan.

"Jadi pistolnya betul-betul pistol mainan dan korban tidak curiga dengan skenario pelaku," ungkap Panji.

Dalih Sakit Asma

Tersangka Rudolf Tobing sempat mengelak membunuh Icha. Awalnya ia berdalih temannya itu meninggal karena sakit asma.

Baca Juga: Rencana Busuk dan Jebakan Podcast Rudolf Tobing Bunuh Icha Gegara Sakit Hati

"Korban disebut meninggal sakit asma pada saat bersama pelaku," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.

Tak percaya begitu saja, penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya lantas melakukan serangkaian penyelidikan dan penyidikan.

Sampai pada akhirnya ketika barang bukti terkumpul, Rudolf tak bisa mengelak lagi.

"Saat didalami dan investigasi oleh penyidik, pelaku mengaku sebagai orang yang membunuh korban dengan direncanakan karna pelaku sakit hati dan dendam kepada korban," beber Zulpan.

Trading Binomo

Dalam kesempatan yang sama, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi mengungkap tersangka Rudolf tidak hanya membunuh korban. Dia juga merampas barang berharga hingga uang milik korban mencapai Rp 30 juta.

Hengki menyebut sebgaian uang hasil rampasan tersebut dipergunakan tersangka Rudolf untuk bermain trading Binomo.

"Total uang korban yang diambil itu Rp 30 juta. Rp 4 juta dipakai untuk trading Binomo," ungkap Hengki.

Eks pendeta Christian Rudolf Tobing, pembunuh mayat terbungkus plastik hitam di kolong tol Becakayu. (Suara.com/M Yasir)

Rudolf sempat dihadirkan penyidik saat ekspose sore tadi. Pantauan Suara.com pria berkepala pelontos itu terlihat mengenakan pakaian tahanan berwarna oranye.

Dengan tangan terikat kabel tis, Rudolf bungkam dan hanya menunduk lesu sepanjang di tampilkan ke depan publik.

Kasus pembunuhan Icha ini terungkap setelah pihak kepolisian menemukan jenazah korban terbungkus plastik hitam di kolong Tol Becakayu, Bekasi.

Hanya berselang 1x24 jam, Rudolf Tobing ditangkap Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya saat hendak menjual laptop milik korban ke toko pegadaian di Pondok Gede, Jakarta Timur, pada Selasa (18/10/2022).

Hengki ketika itu menjelaskan bahwa penangkapan terhadap Rudolf dilakukan setelah pihaknya melakukan olah tempat kejadian perkara atau TKP dan memeriksa saksi-saksi.

"Tim Subdit Jatanras dipimpin AKBP Indrawienny Panjiyoga berhasil menangkap tersangka pada Selasa saat yang bersangkutan menjual laptop," kata Hengki kepada wartawan, Minggu (23/10/2022).

Pertanyaan Terakhir Rudolf Tobing

Panji juga sempat mengungkap percakapan terakhir antara tersangka Rudolf dengan Icha sebelum dibunuh dan mayatnya dibuang di kolong Tol Becakayu, Bekasi. Mulai dari rencana membunuh H hingga pertanyaan terkait pelaporan ke polisi.

Panji menuturkan sejumlah pertanyaan itu disampaikan Rudolf kepada Icha yang telah dalam keadaan tak berdaya terikat di atas kursi. Pertama, Rudolf bertanya kepada Icha soal posisi keberpihakannya.

"Tersangka bertanya kepada korban kamu ada di kubu mana? Saya atau H?" tutur Panji.

Dalam keadaan tertekan, Icha menjawab berada di kubu Rudolf. Setelah menerima jawaban tersebut, Rudolf meminta Icha menyerahkan seluruh uang yang dimilikinya untuk modal menyewa pembunuh bayaran.

"Di situlah tersangka mentransfer uang (secara paksa) dari rekening korban sebanyak Rp 19,5 juta. Tersangka juga sempat meminta korban menghubungi keluarganya untuk ditransfer uang sebesar Rp 10 juta," imbuh Panji.

Seusai menguasai uangnya, Rudolf lantas bertanya kepada Icha untuk memastikan korban tidak akan melaporkan perbuatannya dan rencananya membunuh H.

"Walaupun dijawab tidak akan melaporkan tapi tersangka tidak percaya. Akhirnya tersangka membunuh korban dengan mencekik," ungkap Panji.

Gelisah hingga Tersenyum

Detik-detik peristiwa sebelum Rudolf membunuh Icha terekam kamera CCTV yang terpasang di lift Apartemen Green Pramuka, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Terlihat dalam video Rudolf gelisah hingga beberapa kali melakukan gerakan tak beraturan.

Dalam video Rudolf terlihat mengenakan kaos hitam dengan rompi krem. Icha tanpa curiga terlihat santai mengenakan kaos kuning di sebelahnya.

Panji menyebut Rudolf awalnya memancing Icha ke apartemen yang disewa dengan modus mengajak membuat podcast. Caranya membunuh Icha dengan mencekik agar tidak mengeluarkan suara sebagaimana yang dia pelajari dari internet.

"Pelaku membunuh korban dengan mencekik," kata Panji kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).

Setelah berhasil membunuh, Rudolf membawa mayat Icha menggunakan troli dalam kondisi terbungkus plastik hitam dan ditumpuk bantal serta tas.

Dalam rekaman CCTV, tingkah Rudolf tampak berbeda dari sebelumnya. Dia kali itu justru terlihat santai dan tersenyum. Bahkan tak menunjukkan gesture khawatir ketika berpapasan dengan penghuni apartemen lain di lift.

Makna Senyum Rudolf Tobing

Hengki mengungkap makna senyum Rudolf saat membawa mayat korban dengan troli di dalam lift bukan untuk mengelabui penghuni apartemen. Melainkan bentuk ekspresi kepuasannya usai membunuh korban.

"Dia tersenyum karena misinya telah selesai atau mission accomplish," ungkap Hengki.

Motif Rudolf membunuh Icha karena hal sepele, yakni sakit hati. Perasaan sakit itu timbul karena Icha dan temannya S bertemu serta berfoto bersama dengan H sosok yang dibencinya.

Menurut Hengki, S dan H juga hendak dibunuh oleh Rudolf. Target utamanya sebenarnya ialah H teman lamanya yang ia benci.

Bukan tanpa alasan Rudolf terlebih dahulu membunuh Icha, dia sebenarnya telah berupaya menjebak H lewat adiknya namun gagal. Sampai pada akhirnya ia memutuskan untuk membunuh Icha karena lebih mudah dihubungi.

"Yang bersangkutan telah membunuh korban dengan motif tersangka sakit hati," pungkas Hengki.

Load More