Tindakan pengosongan paksa ini disebutnya bermula dari Pemprov Papua yang ingin menggunakan lahan Mess Cenderawasih untuk kepentingan bisnis. Lahan tersebut memang pada dasarnya adalah milih Pemprov Papua.
Namun, rencana itu mendapatkan pertentangan dari warga setempat. Ia menyebut hanya 30 orang yang setuju untuk relokasi dan sisanya menentang sampai membuat barikade.
"Mess Cenderawasih ini adalah hadiah dari Presiden Soekarno kepada warga Papua, karena Soekarno membangun Monumen Pembebasan Irian Barat di Lapangan Banteng, sekaligus membangun mess Papua," ujarnya.
"Jadi Soekarno itu memiliki semangat untuk memberikan kesempatan terbaik bagi masyarakat Papua," kata Baco menambahkan.
Baca Juga: Bikin Terenyuh! Pemuda Papua Rela Hujan-hujanan Bawa Seikat Bayam, Demi Bisa Makan Mi Instan
Baco pun berencana melaporkan kejadian ini kepada Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono. Ia tak ingin nantinya masalah ini jadi memperburuk kondisi sosial di ibu kota.
"Saya akan lapor bahwa Pemda DKI Jakarta tidak bisa lepas tangan, terkait apa yang terjadi di Mess Papua. Pemprov DKI Jakarta harus panggil Pemda Papua dan mereka harus ikut aturan main Pemda DKI Jakarta terkait pengosongan," pungkasnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Golkar Buka Suara Soal Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional: Kita Hargai
-
Bukan Golkar, Usulan Soeharto Jadi Pahlawan Nasional Ternyata dari MPR
-
Kecam Keras Aksi Kekerasan Seksual di Ruang Publik, Golkar Desak UU TPKS Diberlakukan
-
Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Gibran Diganti, Begini Respons Golkar
-
Hargai Proses Hukum, Golkar Serahkan Kasus Dugaan Korupsi Bank BJB yang Menjerat RK ke KPK
Tag
Terpopuler
- Dosen Asal Semarang Tewas Bersimbah Darah di Kamar Kos Sleman, Ini Kata Polisi
- 7 Produk Skincare Pemutih Wajah Recommended Bersertifikat BPOM
- Akal Bulus Demi Raih Piala Asia U-17 2025: Arab Saudi Main dengan '12 Pemain'?
- Pemain Sinetron Inisial FA Ditangkap Kasus Narkoba, Siapa?
- 5 Rekomendasi Serum Mencerahan Wajah: Tersedia di Indomaret, Harga Mulai Rp18 Ribuan
Pilihan
-
Diisi Tokoh Top Dunia! Danantara Masih Mandul, Tajinya Belum Terlihat
-
Sosok Mbok Yem, 'Penjaga' Gunung Lawu dan Warungnya yang Legendaris
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
-
Beda Nasib Kakak Pascal Struijk: Main Tarkam Demi Bertahan Hidup
-
Juni 'Mengerikan' Menanti Prabowo: Beban Utang Jatuh Tempo Capai Rp 178 Triliun, Warisan Pandemi
Terkini
-
Ini Tiga Lokasi Sekolah Rakyat di Jakarta
-
Pelamar PJLP Tetap Datang ke Balai Kota Meski Sudah Dilarang, Ada yang Nunggu dari Subuh
-
Resmi Terima Laporan, Polda Metro Selidiki Dugaan Pelecehan Honorer DPRD DKI
-
Parkir Liar di Jakarta Sulit Ditertibkan, Pengamat Singgung Ada Kesepakatan Politik Era Anies
-
Bonus Demografi Energi: Kisah Anak Muda yang Mengubah Indonesia Jadi Lebih Hijau