Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Kamis, 27 Oktober 2022 | 18:52 WIB
Logo Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). [ANTARA]

Terakhir, Hasto mengatakan belum mengetahui banyak apakah kasus dugaan transaksi jual beli narkoba itu murni perintah atasan atau hal lainnya.

Namun, informasi dari pengacara AKBP Dody Prawiranegara mengatakan, kliennya hanya mendapatkan perintah dari atasan. Untuk menguji kesahihannya maka perlu dilakukan investigasi mendalam.

Diberitakan sebelumnya, Hotman Paris Hutapea, pengacara Irjen Teddy Minahasa, meminta Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menolak permohonan justice collaborator (JC) yang diajukan oleh eks Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawiranegara.

"Jadi pesan saya kepada LPSK agar menolak permohonan justice collaborator dari saudara eks Kapolres Bukittinggi saudara Dody dan si wanita pengusaha bernama Anita atau Linda. Karena diduga justru merekalah yang konspirasi, yang menjatuhkan sekarang Kapolda yang sedang bersinar karirnya," kata Hotman Paris di Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga: Hotman Paris Bicara soal Penahanan Nikita Mirzani: Atas Dasar Apa Ditahan?

Hotman mengatakan, yang bisa mengajukan justice collaborator bukan pelaku utama. Menurutnya, dalam kasus yang menjerat kliennya, pelaku utama adalah Doddy dan Linda.

"Diduga pelaku utama di sini adalah dua orang konspirasi yaitu mantan Kapolres Dody sama pengusaha Linda. Buktinya 2 kg (narkoba) tanggal 12 Oktober ditemukan di rumah eks Kapolres. Bagaimana dia bisa ajukan justice collaborator?" kata Hotman.

Pengacara Irjen Teddy Minahasa, Hotman Paris Hutapea, meminta LPSK tolak pengajuan justice collaborator (JC) AKBP Dody Prawiranegara saat ditemui di Polda Metro Jaya, Selasa (25/10/2022) malam. [Suara.com/Yaumal Asri Adi Hutasuhut]

Seperti diketahui, AKBP Dody Prawiranegara lewat kuasa hukumnya, Adriel Purba mengajukan JC ke LPSK pada Senin (24/10) kemarin.

Selain AKBP Dody, Adriel juga mengajukan JC kepada LPSK terkait dua kliennya yang lain dalam kasus narkoba Irjen Teddy Minahasa ini. Yakni tersangka Linda Pudjiastuti dan Samsul Ma'arif.

Dia mengatakan kliennya bakal membongkar kasus narkoba yang menjerat mantan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Teddy Minahasa.

Baca Juga: Hotman Paris Pertanyakan Alasan Kejaksaan Tahan Nikita Mirzani: Ancaman 4 Tahun Tak Boleh Ditahan

"Mereka dalam hal ini siap dan sudah saya konfirmasi ketiganya siap untuk menjadi JC, untuk membongkar semua keterlibatan TM," kata Adriel di Kantor LPSK, Senin (24/10/2022).

Load More