SuaraJakarta.id - Penyaluran bantuan subsidi upah (BSU) tahap 7 telah dimulai pada Rabu, 2 November 2022, melalui PT Pos Indonesia. Sebanyak 3,6 juta tenaga kerja telah terdaftar menerima BSU melalui Kantor Pos seluruh Indonesia.
BSU diberikan sebesar Rp600 ribu kepada pekerja bergaji maksimal Rp3,5 juta per bulan, dengan syarat harus terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan hingga Juli 2022.
"Kita sudah siapkan pencairan BSU mulai hari ini serentak di Kantor Pos seluruh Indonesia. Alhamdulillah, prosesnya berjalan lancar," kata Ketua Satgas Bansos PT Pos Indonesia (Persero) Hendrasari.
Berdasarkan data yang telah diterima PT Pos Indonesia per hari ini pukul 16.00 WIB, BSU telah disalurkan kepada 40 ribu penerima di seluruh Indonesia.
Baca Juga: Pos Indonesia Hadirkan Promo Diskon Kirim Dua Bayar Satu Kilogram
Untuk mendukung percepatan pencairan BSU, PT Pos Indonesia telah menambah tenaga juru bayar dan memperpanjang jam pelayanan Kantorpos.
"Kita siapkan petugas dan dananya. Kami mempersiapkan petugas tambahan dengan merekrut beberapa mitra karyawan tambahan untuk mengakomodir perpanjangan jam pelayanan. Apalagi beberapa lokasi jumlah penerima cukup banyak. Kita tidak ingin ada antrean panjang," ucap Hendrasari.
Selain itu, Kantorpos membuka layanan mulai pukul 08.00 hingga pukul 20.00. Hal ini sengaja dilakukan untuk memberikan kemudahan dan kelonggaran waktu kepada para pekerja.
"Kita memberikan kesempatan kepada pekerja yang tidak bisa meninggalkan pekerjaan di jam kerja. Sambil pulang kerja, mereka bisa mampir ke Kantorpos dan menguangkan hak mereka sebagai penerima BSU. Selain itu, beberapa Kantorpos juga membuka layanan hingga hari Minggu," ucapnya.
PT Pos Indonesia juga telah mempersiapkan skema pencairan di Kantorpos untuk mencegah terjadinya penumpukan antrean saat pekerja mencairkan BSU.
Baca Juga: Bagaimana Cara Pencairan BSU Tahap 7 di Kantor Pos? Simak Syarat dan Cara Ambilnya
"Antisipasi membeludak (antrean) kami memyiapkan prosesnya yaitu pertama, penerima BSU akan dilayani oleh petugas melakukan proses verifikasi, kelengkapan data. Kemudian, jika persyaratan sudah sesuai, maka penerima akan pindah ke loket bayar. Petugas akan melakukan perekaman foto penerima (face recognition) dan KTP penerima. Kemudian, mereka menerima uang BSU 600 ribu rupiah dan menandatangani tanda terima. Bukti penerimaan BSU ada dua, yakni tanda terima dan foto wajah penerima sebagai bentuk pertanggunganjawaban PT Pos," jelas Hendrasari.
PT Pos Indonesia diberi target oleh Kementerian Ketenagakerjaan RI (Kemnaker RI) untuk menyelesaikan penyaluran BSU hingga akhir November 2022. Hendrasari yakin pencairan BSU akan selesai lebih cepat dari tenggat waktu tersebut.
"Kami optimistis bisa selesai lebih cepat dalam dua atau tiga minggu. PT Pos akan semakin menggencarkan publikasi mengenai pencairan BSU di Kantor Pos agar pekerja lebih banyak yang mendapatkan informasi dan segera menguangkan haknya di Kantor Pos," katanya.
Lebih lanjut Hendrasari berharap pelayanan yang diberikan PT Pos Indonesia dalam pencairan BSU dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh pekerja.
"Kami berharap pelayanan yang kami berikan dalam penyaluran BSU bisa dimanfaatkan dengan baik. Kami sudah siapkan seluruh Kantor Pos sebagai loket bayar, kami perpanjang jam pelayanan hingga hari Minggu. Jangan lupa, untuk menghindari antrean silakan unduh aplikasi Pospay untuk mendapatkan QR Code. Siapkan KTP atau kartu BPJS Ketenagakerjaan sebagai syarat pencairan BSU di Kantorpos," tuturnya.
Pelayanan yang baik dari PT Pos Indonesia dirasakan langsung oleh penerima BSU. Salah satunya, Hendra, penerima BSU di Kantorpos Cabang Utama Madiun, Jawa Timur.
"Pelayanan di Kantorpos ini bagus. Kita jadi lebih mudah untuk mencairkan BSU, tinggal datang langsung ke Kantor Pos, scan QR Code, dan kita bisa terima BSU. Lebih cepat, praktis, dan mudah," kata Hendra dengan wajah bahagia.
Testimoni serupa diutarakan oleh Rendra Galuh Wicaksono, penerima BSU di Kantorpos Cabang Utama Sukolilo, Surabaya, Jawa Timur. Ia merasakan betapa proses pencairan BSU ini lebih cepat dan efisien.
Kemnaker gandeng Pos Indonesia Salurkan BSU
Pada hari selasa, 6 September 2022 lalu, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) memberikan Bantuan Subsidi Upah (BSU) 2022 kepada pekerja/buruh. Tahun ini untuk pertama kalinya Kemenaker menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) dalam penyaluran BSU.
"Untuk pertama kali dalam penyaluran BSU, kami bekerja sama dengan PT Pos Indonesia. Kerja sama ini bermaksud mempercepat proses penyaluran. PT Pos sudah berpengalaman menyalurkan bantuan. Mudah-mudahan minggu ini sudah tersalurkan dari Bank Himbara ke bank penerima," kata Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah dalam konferensi pers di Kantor Kemenaker, (6/20/2022).
"Saya baru pertama kali terima BSU sebesar 600 ribu rupaih. Proses mencairkan BSU gampang, cepat, tidak ada potongan. Uangnya akan dipakai untuk beli susu anak. Harapan saya akan menerima BSU lagi tahun depan," kata Rendra.
BPJS Ketenagakerjaan menyerahkan data 5.099.915 calon penerima BSU kepada Kemenaker. Data tersebut telah diverifikasi dan validasi.
Pada hari ini sekaligus dilakukan serah terima data calon penerima BSU 2022 dan penandatanganan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) Penyaluran BSU Tahun 2022 dengan Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), Bank Syariah Indonesia (BSI), serta PT Pos Indonesia (Persero).
Sekjen Kemenaker RI, Anwar Sanusi menambahkan, kehadiran PT Pos Indonesia sebagai mitra penyaluran BSU diharapkan dapat mencapai target penyaluran BSU yang cepat, tepat, dan akuntabel.
"Penyaluran bsu 2022 berbeda dengan tahun 2021 karena kita mengundang PT Pos Indonesia untuk menjadi mitra penyaluran BSU. Diharapkan melalui kerja sama intensif dengan Himbara, BSI, dan PT Pos Indonesia kita akan bisa mempercepat penyaluran BSU," kata Anwar.
Kembali dipercaya menyalurkan bantuan, Direktur Utama PT Pos Indonesia (Persero), Faizal R Djoemadi, ketika itu menyatakan jajarannya siap mengemban tugas menyalurkan BSU 2022 kepada pekerja/buruh.
"Pos Indonesia siap dalam proses penyaluran BSU tepat waktu. Kami sudah berpengalaman dalam penyaluran Bansos dari Kementerian Sosial. Seperti BLT Minyak Goreng, Pos Indonesia berhasil menyalurkan bansos selama 2 minggu dengan total penerima bantuan sebanyak 18,8 Juta KPM. Dan saat ini Pos Indonesia kembali digandeng oleh Kementerian Sosiql untuk menyalurkan subsidi pengalihan BBM sebanyak 20.65 Juta penerima bantuan atau KPM,” jelas Faizal.
Berita Terkait
-
Diikuti Ribuan Pelari, Pos Indonesia Berharap Pengguna Aplikasi Pospay Meningkat
-
Kirim Paket Jadi Lebih Mudah dengan BRImo!
-
BRImo Makin Canggih! Kirim Paket Lewat Pos Indonesia Langsung dari Aplikasi
-
BRI-Pos Indonesia Luncurkan Fitur Kirim Barang melalui PosAja! di BRImo
-
BRI dan Pos Indonesia Perkuat Sinergi, Luncurkan Fitur Kirim Barang melalui PosAja! di BRImo
Terpopuler
- Siapa Intan Srinita? TikToker yang Sebut Roy Suryo Dalang di Balik Fufufafa Diduga Pegawai TV
- Andre Taulany Diduga Sindir Raffi Ahmad, Peran Ayu Ting Ting Jadi Omongan Netizen
- Beda Kekayaan Ahmad Dhani vs Mulan Jameela di LHKPN: Kebanting 10 Kali Lipat
- Kembali di-PHP Belanda, Pemain Keturunan Rp695 Miliar Pertimbangkan Bela Timnas Indonesia?
- Dear Shin Tae-yong! Kevin Diks Lebih Senang Dimainkan sebagai Pemain...
Pilihan
-
Kronologi BNI "Nyangkut" Rp374 Miliar karena Beri Utang ke Sritex
-
Misteri Gigi 4 Truk Pemicu Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang KM 92
-
Nyaris Tiada Harapan: Potensi Hilangnya Kehangatan dalam Interaksi Sosial Gen Z
-
3 Hari Jelang Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siap-siap Harga Tiket Pesawat Naik Ibu-Bapak!
-
Gelombang PHK Sritex Akan Terus Berlanjut Hingga 2025
Terkini
-
Pemkab Kediri Rutin Salurkan 60 Ribu Liter Air Bersih ke Desa Sepawon
-
Optimalkan Data Analytics, Transformasi Digital Bank Mandiri Borong Berbagai Penghargaan Internasional
-
Mas Dhito Bakal Perjuangkan Perda Sound Horeg
-
Namanya Dicatut untuk Aksi Penipuan, Mas Dhito Minta Masyarakat Lebih Waspada
-
Intip Dua Produsen Lele, Pemkab Kediri Dorong Penguatan Nilai Jual