SuaraJakarta.id - Sebagian besar warga Cengkareng mengalami krisis air bersih. Salah satu wilayah yang terdampak yakni wilayah RW 05 yang berada di Kelurahan Duri Kosambi.
Sekretaris RW 05, Ibnu mengatakan, krisis air sudah terjadi sejak 2 bulan terakhir. Hal itu lantaran terputusnya pipa perusahaan air minum untuk wilayah DKI Jakarta (PAM Jaya).
"Awalnya karena ada pembangunan tanggul kali yang di Semanan. Itu membongkar semua akses jembatan. Nah pipa PAM itu kan adanya di bawah jembatan itu, jadi setelah jembatan itu dibongkar mau gak mau pipa PAM itupun kena dibongkar, diputus," kata Ibnu saat di temui di Gedung Kelurahan Duri Kosambi, Jumat (4/11/2022).
Diketahui proyek tersebut merupakan milik Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Barat, untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di wilayah tersebut.
Ibnu menuturkan, usai jalur pipa itu terputus, warga jadi kesulitan mendapat pasokan air. Usai diprotes warga barulah, air kembali tersambung. Namun menggunakan saluran dari Apartemen Green Park View.
Meski telah tersambung, permasalahan belum kunjung selesai. Pendistribusian air masih sangat minim. Dalam satu minggu, pendistribusian hanya terjadi pada malam hari.
"Itu sangat minim sekali karena Green Park View, dia punya sedotan yang luar biasa. Paling kita dibagi sama mereka itu malam dari jam 8 sampai jam 2 atau jam 3 pagi. Setelah itu mati lagi," ungkap Ibnu.
Warga kembali melakukan aksi protes, lantaran tidak semua rumah di sana memiliki penampungan air atau (toren).
Ibnu mengatakan, saat itu warga sempat dibantu oleh salah seorang anggota dewan yang menyampaikan keluhan warga kepada pihak Palyja.
Baca Juga: Lansia Nekat Akhiri Hidup Loncat dari Atas JPO Cengkareng, Jadi Tontonan Warga
Atas aduan tersebut, pihak Palyja kemudian meresponsnya dengan memasang mesin booster untuk ke perkampungan warga.
Ada dua mesin booster yang dipasang. Dari pemasangan dua pompa booster, hanya satu yang berfungsi.
"Ternyata yang di RW 04 sama RW 05 perbatasan itu gak bisa, kosong gak ada air. Nah sejak pemompaan itu, warga siang kebagian air, tapi hanya tiga hari, Senin, Rabu, dan Jumat, jam 9 sampai jam 4 sore," ungkapnya.
Salah satu cara warga untuk mencukupi pemakaian air mereka, yakni dengan cara menampungnya di toren. Jika warga yang tidak memiliki toren terpaksa meminta kepada tetangga atau membeli air yang dijual per derigen.
"Ada satu dua orang yang masih punya pompa ya, kebanyakan ya kita beli gitu beli air galon atau minta sama yang masih keluar," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Terima Laporan Krisis Air Bersih di Langkat, Prabowo: Kita akan Membantu Semua Warga
-
Pemprov Jakarta Kejar Pasokan Air Bersih di Muara Angke, Pramono: 2026 Kalau Bisa di Atas 85 Persen
-
Banjir Sumatera: IDAI Soroti Krisis Air Bersih dan Lonjakan Penyakit Menular pada Anak
-
Bumi Kehilangan 324 Miliar Meter Kubik Air Tawar Setiap Tahun
-
Krisis Air Bersih di Gedongtengen Yogyakarta Tertangani, Kolaborasi Ini Jadi Solusi
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?