Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Faqih Fathurrahman
Senin, 07 November 2022 | 10:54 WIB
Warga Duri Kosambi krisis air. [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan]

Ibnu menuturkan, kesulitan itu buntut dari proyek pembangunan tanggul di Kali Semanan. Tanggul sendiri dibangun untuk menanggulangi banjur yang kerab terjadi di wilayah tersebut.

"Awalnya ada pembangunan tanggul kali ya, jadi dari awal pembangunan tanggul kali yang di Semanan. Nah pipa PAM itu kan adanya di bawah jembatan itu, jadi setelah jembatan itu dibongkar mau gak mau pipa PAM itupun kena dibongkar, diputus," jelasnya.

Ibnu menilai, seharusnya sebelum pipa tersebut dibongkar, pihak pengelola seharusnya membangun saluran baru terlebih dahulu sebelum memutus pipa yang ada.

Buntutnya para warga harus membeli air bersih selama 3 hari akibat terputusnya pasokan air di wilayah mereka.

Baca Juga: Krisis Air Bersih di Cengkareng, Warga: Distribusi Dibatasi

"Sejak itu diputus, dari pihak Palyja atau PAM itu tindakannya kurang,” ungkapnya.

Warga yang geram kemudian beramai-ramai membuat aduan terkait krisis air tersebut. Pihak perusahaan air kemudian membuatkan saluran ke pemukiman warga. Namun saluran tersebut sama dengan saluran yang ada di Apartemen Green Park View.

Saluran pendistribusian baru buatan perusahaan air itu tidak menyelesaikan masalah, gegara air hanya mengalir sejak jam 20.00 WIB hingga pukul 2 atau 3 dinihari.

"Setelah itu mati lagi. Siang gak ada air,” jelasnya.

Warga kemudian kembali melaporkan kejadian tersebut. Dengan dibantu salah seorang anggota dewan. Warga kemudian bantuan mesin booster. Untuk membantu suplai air agar lebih kencang sehingga warga bisa menikmati air saat siang hari.

Baca Juga: Kebutuhan Air di Marunda Kepu Meningkat, PAM Jaya Buat Bak dan Pompa Transfer

Ada dua mesin booster yang dipasang oleh pihak perusahaan air. Satu mesin terpasang di perbatasan RW 04 dengan RW 05, dan di perbatasan RW 14 dengan RW 05.

Upaya mesin booster itu ternyata tidak cukup menyesaikan perkara ini. Lantaran satu mesin booster yang ada di perbatasan RW 04 dengan RW 05 mati. Meski bisa dialiri air siang hari, namun aliran air tersebut dijatah hanya tiga hari dalam sepekan. Yakni di hari Senin, Rabu dan Jumat.

"Jadi di hari Senin, warga nampung buat suplai hari Selasa, Rabu buat Kamis, Jumat buat Sabtu. Jika kurang maka warga beli air galon," kata Ibnu.

Saat ini, Ibnu mengatakan, pihak perusahaan air, sedang menyiapkan mesin booster otomatis namun masih dalam proses.

“Baru 2 hari dikabarkan. Jadi perubahannya belom keliatan,” tutupnya.

Load More