SuaraJakarta.id - Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI menyebutkan bahwa inflasi di Jakarta terkendali di angka 0,55 persen secara bulanan (month to month/mtm) karena langkah Tim Pengendalian Inflasi Daerah atau TPID saat Natal dan Tahun Baru.
"Laju inflasi DKI Jakarta pada Desember 2022 terkendali, tidak terlepas dari hasil koordinasi dan langkah-langkah yang dilakukan oleh TPID DKI Jakarta," kata Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta Endang Kurnia Saputra dalam keterangan tertulis, Selasa (3/1/2023).
Endang mengatakan selama Desember 2022, TPID DKI Jakarta melakukan berbagai kegiatan mulai dari pelaksanaan kegiatan koordinasi TPID DKI Jakarta dalam rangka upaya pengendalian inflasi menghadapi periode Natal dan Tahun Baru.
Kemudian, pelaksanaan peningkatan kapasitas TPID, lalu koordinasi pengawasan dan evaluasi realisasi beras program Ketersediaan Pasokan dan Stabilisasi Harga (KPSH) Bulog dan PT Food Station Tjipinang Jaya.
Baca Juga: Perppu Cipta Kerja Diklaim Ciptakan Iklim Ketenagakerjaan Kondusif
"Yang tidak kalah penting, adalah kegiatan pangan subsidi yang dilaksanakan oleh BUMD pangan DKI Jakarta bekerja sama dengan Dinas KPKP dan Bank DKI, serta pelaksanaan bazar pangan murah bersama PD Pasar Jaya dan Perumda Dharma Jaya," ucap Endang.
Hal-hal tersebut juga semakin baik dengan didukung oleh kunjungan pasar oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan lima wali kota pada masing-masing wilayah administrasi guna memantau kecukupan pasokan dan kewajaran harga.
"Ke depan, sinergi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah dengan Bank Indonesia akan terus diperkuat untuk memastikan inflasi agar segera kembali ke sasaran yang telah ditetapkan," katanya.
Endang menyebutkan bahwa berdasarkan data Badan Pusat Statistik/BPS, Indeks Harga Konsumen (IHK) DKI Jakarta pada Desember 2022 mengalami inflasi sebesar 0,55 persen secara bulanan (month to month/mtm), lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,05 persen (mtm).
Meningkatnya tekanan inflasi pada Desember 2022, didorong oleh kenaikan harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya.
Inflasi 4,21 persen
Berita Terkait
-
BI: Kenaikan Harga Emas Penyumbang Inflasi Tinggi
-
Inflasi Saat Bulan Ramadan Hanya 1,03 Persen Pertanda Apa?
-
Alasan Indonesia Diprediksi Tetap Kuat Meski Ekonomi Diguncang Tarif Trump
-
Nilai Tukar Rupiah Menuju Rp 17.000, BI Salahkan Trump
-
BI Pasang "Kuda-kuda" Usai Trump Ajak Perang Dagang dengan Indonesia
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
-
Janji Tinggal Janji? Warga Kampung Bayam Gigit Jari, Kunci KSB dari Gubernur Pramono Cuma Simbolis!
-
Banten-Jakarta Berbagi Macet hingga Banjir, Andra Soni Cs Temui Pramono Anung di Balai Kota
-
Bank Mandiri Percepat Sinergi Bisnis dengan Kopra Supplier Financing: Arus Kas Makin Efisien
-
Tiga Kali Bobol! Sistem IT Bank DKI Lemah, Gubernur Ancam Gandeng Lembaga Audit Internasional!