“Karena bagaimana pun juga, UMKM berkontribusi terhadap 96% lapangan kerja dan 60,5% PDB nasional. Oleh karenanya Kemenparekraf terus fokus dalam tiga hal ini dan kita menyesuaikan program mengacu pada tiga hal ini,” tutup Angela. General Manager R&D, Amri Yuharoza, mengumpulkan data terkait perilaku konsumsi milenial.
Dalam paparannya, generasi milenial memiliki kondisi finansial yang tidak terlalu stabil namun memiliki selera tinggi dan mahal, menghargai rasa kenyamanan dan kepemilikan terhadap sebuah barang konsumsi yang diinginkan, keinginan berbelanja tinggi dan berharap keinginan berbelanjanya mudah terpenuhi, dan kegiatan berbelanja milenial lebih personal.
“Generasi milenial secara umum mengarah pola konsumsi yang personal dengan memberikan pengalaman-pengalaman tersier. Berbeda dengan generasi Z yang pola konsumsinya mengarah pada hal unik, tidak terbatas dan beretika baik dari segi produk atau jasa,” ujar Amri.
Di Indonesia, generasi milenial lebih tertarik pada konsumsi berbau digital dan teknologi, seperti gadget dan internet.
Baca Juga: Sri Mulyani: Bisnis E-commerce Marak, Ekonomi Digital Asia Tenggara Melesat
“Mereka juga memilih makanan yang cenderung sehat dan organik serta memiliki minat yang tinggi pada fashion dan gaya hidup sehat,” tambah Amri.
Di samping itu, generasi milenial Indonesia juga cerdas dan mempertimbangkan sisi sosial dan lingkungan terhadap produk yang dibeli. Meskipun begitu, prioritas generasi milenial justru berbeda. Terdapat top 4 yang ada dalam prioritas mereka, salah satunya yakni justru berada di 85% untuk menabung atau masa depan.
Selain itu, disusul dengan 79% keinginan untuk mencapai pendapatan yang tinggi, 78% membahagiakan orang tua, dan 75% meningkatkan atau menambah keahlian atau skill baru.
“Prioritas generasi milenial berfokus pada sektor keuangan yang dapat berpengaruh pada pola konsumsi mereka. Hal tersebut yang perlu dijadikan perhatian para pengusaha untuk melihat pola konsumsi pasar milenial yang masif,” imbuh Amri.
Tidak hanya sektor keuangan, pola konsumsi generasi milenial yang berlandaskan dari digitalisasi dan lingkungan, sekitar 67% milenial lebih memilih menghabiskan ekstra untuk barang maupun jasa yang berorientasi pada lingkungan. Ada tiga aspek yang mempengaruhi pemilihan pola konsumsi, yakni konsumsi yang dimaknai ulang dari kepemilikan menjadi akses, konsumsi sebagai ekspresi identitas individu, dan konsumsi yang berlabuh pada etika.
Karena itu, Warta Ekonomi mempersembahkan penghargaan bagi merek-merek terbaik. Metodologi yang digunakan adalah pendekatan survei mulai dari indikator inovasi, reputasi, periklanan, dan transformasi digital.
Berita Terkait
-
Indonesia Berpeluang Besar Rajai Ekonomi Digital Asia Tenggara
-
Cicilan Rumah Generasi Milenial Makin Berat, Ada Gak Sih Cara Meringankannya?
-
Keren! Sisihkan 80% Penghasilan, Karyawan PNM Ini Berhasil Bangun Rumah Impian
-
Pemilu Tahun Ini Berbeda! Banyak Caleg Usia Muda, Tren? Terobosan Baru?
-
Wamendag Minta Pemimpin Negara ASEAN Ikut Peran Aktif Kembangkan Ekonomi Digital
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Di Garasi UMKM yang Didirikan Mas Dhito, Wisatawan Asal California Antusias Melihat Seni Tari Lokal
-
Cara Mendapatkan Saldo DANA Gratis Hingga Rp400 Ribu Lewat 9 Link DANA Kaget Hari Ini
-
Tumbuhkan Ekonomi Inklusif, Bank Mandiri Bekali 70 Usahawan Kreatif Naik Kelas di Depok
-
5 Rekomendasi Warna Cat Dulux Untuk Ruang Tamu Agar Terlihat Mewah
-
UMKM MerapatKUR BCA 2025: Pinjaman Tanpa Agunan Hingga 500 Juta