SuaraJakarta.id - Teknologi digital telah dan akan terus mewarnai kehidupan personal dan ekonomi suatu negara. Bahkan, kecakapan digital merupakan salah satu kompetensi dasar yang wajib dimiliki di Abad 21 ini.
CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Group Muhamad Ihsan mengatakan indeks literasi digital Indonesia tahun 2022, berdasarkan survei Kementerian Komunikasi dan Informatika, masih berada di level 3.54 dari skala 5.
“Artinya pengetahuan dan keterampilan masyarakat belum memadai dalam menggunakan teknologi digital,” ungkapnya saat berada di acara Indonesian Digital Literacy Conference di Le Meridien Hotel, Rabu (22/11/2023).
Terdapat empat pilar yang diukur dalam menentukan literasi digital, salah satu diantaranya adalah aspek keamanan. Pilar ini merupakan yang paling krusial karena berkaitan langsung dengan kejahatan siber.
Baca Juga: Perjalanan Brand Lokal Merintis Bisnis Hingga Kini Ramaikan Jakarta Fair 2023
Tak bisa dipungkiri, kejahatan siber semakin naik jumlahnya dan semakin canggih modusnya.
Berdasarkan data Pusiknas Bareskrim Polri, tindak pidana kejahatan siber naik signifikan pada tahun 2022 dibandingkan tahun 2021 di mana jumlah tindak kejahatan siber meningkat hingga 14 kali.
Berdasarkan National Cyber Security Index (NCSI), skor indeks keamanan siber Indonesia sebesar 38,96 poin dari 100 pada 2022 di mana Indonesia berada pada peringkat ke-3 terendah di antara negara G20. Secara global, Indonesia menduduki peringkat ke-83 dari 160 negara dalam laporan tersebut.
Rahman Mangussara selaku Founder Center for Financial and Digital Literacy (CFDL) mengatakan bahwa pengguna internet Indonesia saat ini jumlahnya mencapai 212,9 juta pada Januari 2023, naik 10 juta dari awal pandemi.
Dengan meningkatnya angka penggunaan internet tersebut, kita harus menyadari semakin tinggi pula resiko yang akan dihadapi jika tidak memiliki literasi yang baik.
Baca Juga: WIR Group Digandeng Sektor Bisnis Filipina untuk Dorong Transformasi Digital
“Literasi digital yang tidak memadai membuat kita mudah tersesat dan menghadapi banyak kejahatan,” ungkapnya.
Menanggapi hal tersebut, mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI, Slamet Santoso selaku Direktur Pemberdayaan Informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo mengatakan jika pihaknya sudah melakukan langkah strategis untuk melindungi para pengguna internet dari kejahatan siber.
“Kominfo tentunya bekerjasama dengan semua mitra mengajak untuk bersama-sama kita mengembangkan sumber daya manusia paham digital. Kemudian yang kedua, pemerintah bersama DPR sebagai regulator menyiapkan rancangan undang-undang perlindungan data pribadi untuk segera difinalisasi hari ini. Terakhir, kita harus selalu melakukan bermitra yang strategis dengan semua stakeholder,” kata Slamet.
Menurutnya, kolaborasi hepta helix 7 pihak, yakni Pemerintah, akademisi, industri, masyarakat, media, organisasi nirlaba, dan individu mampu mempercepat memfasilitasi pertukaran informasi diantara para pemangku kepentingan dan memastikan bahwa semua pihak mengetahui perkembangan situasi dan dapat mengambil keputusan secara tepat.
Dalam konferensi ini, hadir pula sejumlah narasumber terbaik seperti Gede Bayu Kurniawan selaku Senior Executive Vice President Digital & Management Information System Mandiri Utama Finance, Muhammad Arif selaku Ketua Umum Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indoensia (APJII)
Kemudian Yudi Agung Nugroho, S.E.AK, MBIT, CISA, CIA, CRISC, SABSA-SCF selaku Pengawas Senior Kelompok Pengawas Spesialis, Grup Pengawasan Sistem Pembayaran dan Pengawas Spesialis, Departemen Surveilans Sistem Keuangan Bank Indonesia, Genesha Nara Saputra selaku Head of Payment Information Security GoTo Financial dan Nur Achmadi Salmawan - Deputi I Sandiman Ahli Madya (Associate Cyber Security Specialist) BSSN.
Berita Terkait
-
Kekayaan Molly Prabawaty, Plt Dirjen Kementerian Komdigi Pengganti Prabu Revolusi
-
Transformasi Digital Digenjot, bank bjb Bidik Pertumbuhan Lebih Pesat
-
Mengenal Digital Detox, Menjauh dari Media Sosial
-
Mengurai Jerat Hoaks di Panggung Pemilu: Strategi Licik yang Masih Laku
-
Bisa Bikin Karier Melejit, Ini 3 Skill IT Paling Dicari di Masa Depan
Tag
Terpopuler
- Keponakan Megawati jadi Tersangka Kasus Judol Komdigi, PDIP: Kasus Alwin Jabarti Kiemas Contoh Nyata Politisasi Hukum
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Hukum Tiup Lilin Dalam Islam, Teganya Geni Faruk Langsung Padamkan Lilin Ultah saat Akan Ditiup Ameena
- Kevin Diks: Itu Adalah Ide yang Buruk...
- Sebut Jakarta Bakal Kembali Dipimpin PDIP, Rocky Gerung: Jokowi Dibuat Tak Berdaya
Pilihan
-
Uji Tabrak Gagal Raih Bintang, Standar Keamanan Citroen C3 Aircross Mengkhawatirkan
-
Erick Thohir Sebut Aturan Kredit Pembiayaan Rumah Ribet, Target Prabowo Dibawa-bawa
-
Hore! Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 10% Sepanjang Libur Nataru
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
Terkini
-
Pilkada Jakarta 2024: Pramono-Rano Karno Unggul di TPS Anies Mencoblos
-
Dharma Pongrekun-Kun Wardana Pantau Hitung Cepat dari Posko Pemenangan Siang Ini
-
Ditemani Sang Istri, Ridwan Kamil Gunakan Hak Suara di TPS Kota Bandung
-
Dharma Pongrekun Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 31 Lebak Bulus
-
Pramono Mengaku Bisa Tidur Tenang Jelang Pencoblosan Pilkada Jakarta 2024