SuaraJakarta.id - Komisi A DPRD DKI Jakarta mengusulkan agar gedung Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat dijadikan salah satu tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024. Hal ini dilakukan sebagai solusi atas persoalan tempat yang dialami KPU DKI di wilayah Kemayoran.
Usulan ini disampaikan Wakil Ketua Komisi A DPRD DKI Jakarta, Inggard Joshua. Ia pun meminta agar Pemprov DKI segera membuat permintaan kepada pemerintah pusat untuk menggunakan wisma atlet.
“Ini seharusnya kan bisa diupayakan Wisma Atlet agar diizinkan. Karena ini menyangkut Pemilihan Presiden juga. Dengan begitu pemerintah pusat ikut bertanggung jawab,” ujar Inggard kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Menurutnya, usulan ini sangat mungkin bisa dipenuhi pemerintah pusat selaku pemilik Wisma Atlet. Apalagi, keperluannya adalah untuk Pemilu 2024 yang merupakan agenda penting nasional.
Baca Juga: KPU DKI Keluhkan Gudang Logistik Pemilu Di Kemayoran: Lokasi Di Lantai Empat Tanpa Lift
“Ada gedung-gedung yang bisa dipakai kenapa tidak. Buat kepentingan, bukan tingkat provinsi saja, tapi tingkat kepentingannya sudah nasional,” kata Inggard.
Sebelumny, Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta mengeluhkan kondisi tempat untuk rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat yang disediakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI. Bangunan dianggap tak sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan KPU.
Ketua Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Provinsi DKI Jakarta, Nelvia Gustina mengatakan, tempat yang disediakan oleh Pemprov DKI adalah aula Kantor Kecamatan Kebayoran, Jakarta Pusat. Bangunan disebutnya tak memadai karena tak memiliki fasilitas lift dan kurang luas.
“Iya tempatnya tidak sesuai dengan luas yang kami butuhkan kemudian letaknya di lantai 4 tanpa lift,” ujar Nelvia kepada wartawan, Rabu (6/12/2023).
Dengan kondisi saat ini, Nelvia khawatir petugas akan kesulitan menjalankan proses Pemilu 2024.
“Jadi aksesnya kurang sesuai dengan kebutuhan kami, karena perlu tenaga ekstra untuk mengangkut logistik pemilu dan waktu ke lantai 4,” ucap Nelvia.
Oleh karena itu, Nelvia meminta Pemprov DKI mencarikan lokasi lain yang memadai untuk bisa dijadikan tempat rekapitulasi dan gudang logistik Pemilu 2024.
“Iya jadi secara singkat kurang representatif (tempatnya). Kami berharap dicarikan tempat alternatif,” pungkas Nelvia.
Berita Terkait
-
Wisma Atlet Kemayoran Akan Dijadikan Hunian untuk Warga Miskin dan PNS
-
Pilkada Jakarta Hanya Satu Putaran, DPRD DKI Tagih Dana Hibah Rp355 Miliar ke KPU DKI
-
Harlah ke-52, PPP Introspeksi Total Usai Gagal di Pemilu 2024
-
Respons Gerindra Usai KPU DKI Umumkan Pram-Rano Menang Pilkada Jakarta: Kami Hormati
-
Hasil Rekapitulasi Penghitungan Suara Diumumkan Besok, KPU DKI Jakarta Siap Hadapi Sengketa Pilkada di MK
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Penjelasan Polisi Soal Video Viral Penumpang Taksi Online Dikejar Begal di Menteng
-
DPRD Jakarta Minta Ancol Buat Ulang Skema Penataan Pedagang: Ada Ketidakadilan
-
Polisi Tangkap 4 Wanita Pencuri Perhiasan Milik Anak-anak di Mal Jakarta Barat
-
Aksi Unjuk Rasa Warga di Kapuk Muara Penjaringan Jakut Berakhir Ricuh
-
Kebakaran di Poncol Jaya Jaksel Diduga Akibat Korsleting dari Kamar Kos