Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 07 Desember 2023 | 13:12 WIB
Warga mendapatkan vaksinasi booster Covid-19 kedua di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Angka penularan Covid-19 di Jakarta dalam beberapa waktu belakang meningkat drastis. Kenaikan terjadi seiring dengan masa kampanye Pemilu 2024.

Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ngabila Salama menyebut lonjakan kasus Covid-19 mulai terjadi sejak dua bulan lalu.

"Iya benar (ada kenaikan) kasus positif Covid-19," ujar Ngabila saat hubungi, Kamis (7/12/2023).

Dari tren kenaikan saat ini, lonjakan kasus paling tinggi terjadi dalam dua pekan terakhir atau terhitung sejak 13 November 2023 hingga 3 Desember 2023.

Baca Juga: Cegah Lonjakan Kasus Covid-19, Warga Jakarta Diminta Hindari Kerumunan

Dalam dua minggu tersebut, jumlah kasus positif Covid-19 naik 30 hingga 40 persen dari pekan sebelumnya.

"Dalam satu bulan (November) itu naik 22 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya (Oktober)," ucap Ngabila.

Ngabila menyebut lonjakan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta terakhir terjadi pada Mei-Juni 2023. Apalagi, seharusnya Indonesia sudah masuk fase endemi Covid-19 sejak Juni 2023.

Namun, Ngabila menyebut lonjakan kasus Covid-19 ini masih tergolong aman dan sangat terkendali. Belum ada lonjakan angka pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.

"Masyarakat diimbau jangan panik, terus tingkatkan perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.

Baca Juga: Lebaran Selesai, Covid-19 di Tangsel Naik, 50 Kasus per Hari

Ilustrasi COVID-19. [Suara.com/Eko Faizin]

Selain di Indonesia, sejumlah negara di Asia Tenggara juga menghadapi tren peningkatan Covid-19 seperti Singapura, Malaysia, Filipina serta sejumlah negara lainnya.

Untuk di Filipina, Presiden Ferdinand Marcos Jr dikabarkan terkena Covid-19 dan harus menjalani karantina tidak bersentuhan dengan dunia luar untuk sementara, terkait masa-masa penyembuhan.

Mengutip dari BBC News Indonesia, kasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat sejak akhir Oktober 2023 lalu akibat kemunculan subvarian baru dari Omicron, seperti EG.2 dan EG.5.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengimbau warga tetap waspada setelah terjadi peningkatan akumulasi kasus Covid-19 tiap pekan dalam beberapa waktu belakangan.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, ada peningkatan kasus, dari yang biasanya 10-20 kasus per minggu, pekan kemarin ada peningkatan sampai 267 kasus per minggu.

Peningkatan kasus Covid-19 saat ini menjadi sorotan, lantaran terjadi peningkatan menjelang musim liburan Natal dan Tahun Baru.

Load More