SuaraJakarta.id - PT Pos Indonesia (Persero) sejak beberapa tahun terakhir menjadi mitra penyaluran beragam bantuan sosial (bansos) oleh Kementerian Sosial. Kehadiran Pos Indonesia dinilai sangat memudahkan pencairan dana bansos, efektif, tepat waktu, dan tentunya akuntabel.
Penyaluran bansos yang masih berjalan hingga saat ini ialah bansos sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH). Dalam menyukseskan penyaluran bansos hingga tercapai target 100 persen, Pos Indonesia berkoordinasi dengan aparat pemerintahan setempat, aparat keamanan, dan yang tak kalah penting ialah koordinasi dengan pendamping Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK).
TKSK ini dibentuk oleh Kementerian Sosial dan bertugas membantu menyelenggarakan kesejahteraan sosial di tingkat kecamatan. Mereka bertugas menyosialisasikan segala hal terkait penyaluran bansos kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM). TKSK membantu menyampaikan undangan pencairan bansos kepada KPM, dan juga membantu memastikan bahwa dana bansos jatuh ke tangan yang tepat.
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya tersebut TKSK kerap berkoordinasi dengan Kantorpos selaku perpanjangan tangan penyaluran bansos dari Kementerian Sosial. Para pendamping TKSK tersebut menilai kehadiran Pos Indonesia memudahkan penyaluran bansos.
“Manfaat layanan Pos Indonesia kepada masyarakat besar sekali. Proses pengambilan tidak lama. Kalau antrean biasa lah itu karena yang mengambil banyak. Ketika proses pencairan termasuk cepat. Selain itu juga Terlindungi, maksudnya tidak di tempat terbuka jadi masyarakat nyaman,” kata pendamping TKSK Caly Defiyanto.
Selama ini, kata Caly, kerja sama TKSK dengan Kantorpos terjalin baik. Data KPM yang diberikan oleh Kantorpos pun sesuai.
“Jelang penyaluran bansos biasanya kami mendapat pemberitahuan bahwa akan ada penyaluran. Kantorpos memberikan data-data serta waktu penyaluran,” katanya.
Kemudian pada hari H penyaluran bansos, Caly menjelaskan prosesnya efisien dan efektif.
“Kecepatan Pos dalam penyaluran bagus sekali. Masyarakat tidak perlu banyak birokrasi. KPM cukup datang ke Kantorpos, registrasi, foto, langsung cair dana bansosnya. Dan yang paling penting dana bansos diterima tanpa ada potongan,” ujarnya.
Baca Juga: Kunjungi Kantorpos Manado, Presiden Jokowi Apresiasi Penyaluran BLT El Nino Berjalan Lancar
Selain disalurkan melalui Kantorpos, Pos Indonesia memiliki metode penyaluran melalui komunitas dan diantarkan langsung ke rumah KPM (door to door).
“Penyaluran di komunitas biasanya dilakukan di kantor kelurahan. Pelayanan pencairannya sama seperti di Kantorpos, cuma rayonnya saja yang dipindah ke kelurahan,” tuturnya.
Caly mengaku salut dengan metode penyaluran door to door yang dilakukan Pos Indonesia. Layanan pengantaran dana bansos ke rumah KPM ini hanya diberikan kepada KPM yang sedang sakit, lansia, dan disabilitas.
“Layanan door to door ini luar biasa sekali. Ada beberapa KPM yang tidak bisa datang ke Kantorpos, mungkin karena sakit atau ada keperluan lain. Nah, itu petugas Kantorpos home visit. Saya sangat mengapresiasi,” ucapnya.
Pendamping TKSK lainnya, Eti Kurniasih dari Kecamatan Andir Kota Bandung, juga memberikan penilaian positif terhadap pelayanan Kantorpos. Apalagi Eti sudah bertugas sebagai TKSK selama 15 tahun. Dia bisa membandingkan kinerja penyaluran yang dilakukan Pos Indonesia dengan Bank Himbara.
“Saya jadi pendamping TKSK sejak 2009 sampai sekarang, 15 tahun. Alhamdulillah dengan Kantorpos, saya bisa monitoring bantuan ini. Sebelum dengan Kantorpos kan melalui bank, saya merasa saat itu datanya kurang informasi. Kalau koordinasi dan pendataan oleh Pos Indonesia bagus, lebih efektif. Biasanya setelah ada konfirmasi dari Kantorpos melalui WhatsApp, saya koordinasi dengan pihak kecamatan, dari pihak kecamatan diteruskan ke kelurahan. Kemudian pihak kelurahan langsung ke pihak wilayah RT/RW,” kata Eti.
Berita Terkait
-
Pos Indonesia Kembali Salurkan Dana Bansos PKH dan Sembako di Mataram
-
Penyaluran Dana Bansos Sembako dan PKH di Kantorpos Tangsel oleh Pos Indonesia Capai 93%
-
PosIND Target Naikkan Penjualan Meterai Tempel dan Sosialisasi Larangan Penggunaan Meterai Palsu
-
Kejar Target Penjualan Meterai Tempel Tahun 2024, Pos Indonesia Jalin Sinergi Strategis dengan DJP
-
Penyaluran Bansos PKH dan Sembako Lebih Tepat Sasaran dengan Metode Door to Door dari Pos Indonesia
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
7 Tren Fintech yang Diprediksi Mengubah Cara Masyarakat Bertransaksi pada 2026
-
Libur Tahun Baru 2026 Sudah di Depan Mata! Ini Jadwal Libur ASN yang Dinanti
-
8 Mobil Bekas untuk Mengatasi Biaya Perawatan Tak Terduga bagi Pengguna Minim Jajan
-
Cek Fakta: Viral Tautan Pendaftaran 500 Ribu Pekerja di Dapur MBG, Benarkah?
-
Duel HP Murah Layar AMOLED: Samsung vs Xiaomi, Siapa Paling Bagus?