SuaraJakarta.id - PT Pos Indonesia (Persero) menjaga komitmen menjalani amanah pemerintah dalam melakukan penyaluran dana bantuan sosial (bansos) Program Keluarga Harapan (PKH) dan sembako. Bahkan, penyaluran tetap dilaksanakan perusahaan yang dikenal dengan brand Pos IND itu, meskipun mengalami banyak kendala cuaca di wilayah 3T (terluar, terdepan, tertinggal).
Komitmen tersebut ditunjukkan ketika Pos Indonesia menyalurkan dana bansos PKH dan sembako di salah satu wilayah 3T yaitu Batam, pada awal Mei 2024. Sepanjang periode ini Pos Indonesia sudah melaksanakan penyaluran bansos tahap pertama dan kedua di wilayah tersebut.
Menurut Kepala Kantorpos Batam, Hemat, Pos Indonesia menargetkan penyaluran dana bansos PKH dan sembako kepada 18.439 keluarga penerima manfaat (KPM).
"Sebanyak 18.439 KPM itu tersebar di 12 kecamatan Kota Batam. Termasuk juga di pulau-pulau. Jadi di Kota Batam ini ada tiga kecamatan yang penerimanya berada di pulau-pulau, yakni Belakang Padang, Bulang, dan Galang," ujar Hemat.
Baca Juga: Kunjungi Kantorpos Manado, Presiden Jokowi Apresiasi Penyaluran BLT El Nino Berjalan Lancar
Hemat pun mengaku banyak rintangan yang dihadapi pihaknya ketika melakukan penyaluran bansos PKH dan sembako di wilayahnya, terutama di tiga kecamatan yang berada di pulau-pulau tersebut. Salah satu rintangan yang dihadapi adalah hujan. Namun, hal tersebut tak menyurutkan semangat petugas Pos untuk menyalurkan bansos.
"Dari perjalanan pulau-pulau di perairan itu, kami terkadang menghadapi kendala cuaca. Kami sudah jadwalkan pembayaran ke lokasi, ternyata cuacanya hujan atau gelombang tinggi sehingga kami harus kembali. Itu yang menjadi kendala utama di daerah perairan, khususnya di Kota Batam," katanya.
Dalam penyaluran bansos sembako dan PKH, Pos Indonesia menerapkan tiga metode. Salah satunya, metode penyaluran komunitas.
"Di komunitas, kami akan mendekati wilayah yang terdekat dari kediaman si penerima. Misalnya, di kelurahan, RW, atau RT. Sehingga penerima tidak jauh melakukan pencairan bantuan sosial ini," ujar Hemat.
Kemudian, Pos Indonesia juga menerapkan metode lainnya seperti penyaluran lewat Kantorpos. Termasuk di wilayah Batam. Setidaknya, ada 21 Kantorpos yang tersedia di wilayah tersebut.
Baca Juga: Keandalan Pos Indonesia dalam Penyaluran Bantuan CBP
"Kedua, kami juga berada di loket-loket PT Pos Indonesia, yakni Kantorpos yang tersebar di Kota Batam sekitar 21 kantor. Sebanyak 21 kantor tersebut juga bisa melakukan pembayaran atau pun pencairan dana bantuan sosial," ucapnya.
Terakhir adalah metode door to door alias melakukan pengantaran bansos ke alamat rumah KPM. Metode ini digunakan bagi KPM yang kesulitan mengambil bantuan di Kantorpos atau pun komunitas karena mengalami kendala seperti sakit, disabilitas, maupun lansia.
"Yang ketiga ini menarik. Kami punya pola pengantaran langsung ke alamat rumah penerima. Di antara penerima itu banyak juga yang sudah sepuh atau dalam kondisi sakit, sehingga tidak memungkinkan mereka datang ke komunitas atau pun Kantorpos," kata Hemat.
Dalam melaksanakan penyaluran bansos, Pos Indonesia juga melakukan koordinasi dengan berbagai pihak agar penyaluran bisa berjalan lancar. Salah satunya dengan pendamping PKH.
Peran pendamping PKH cukup penting dalam membantu kelancaran Pos Indonesia melaksanakan penyaluran bansos. Misalnya, mereka bisa membantu mencari alamat-alamat para KPM dan memberikan informasi kepada KPM yang mendapatkan dana bansos dari pemerintah.
"Kami sebagai pendamping selalu berkoordinasi dengan pihak Pos. KPM yang sudah ada di data Pos kami cari namanya. Sudah kami temukan, undangan diberikan, nanti beliau kami tentukan jadwalnya untuk melakukan pengambilan dana bantuan di Kantorpos," ujar pendamping PKH Meilianto.
Namun, ia juga tak memungkiri adanya kendala dialami ketika menyosialisasikan bantuan kepada KPM. Salah satunya, kesulitan menemukan rumah KPM karena masih banyak di antara mereka yang belum memiliki kediaman tetap.
"Kendala pasti ada. Terutama di wilayah Batam masih banyak ruli (rumah liar). Jadi KPM banyak yang sering berpindah-pindah rumah. Kami sebagai pendamping kesulitan mencari alamat yang kami tuju untuk memberikan bantuan kepada KPM. Kami juga berkoordinasi dengan Dinas Sosial atau kecamatan untuk menemukan KPM yang sering pindah-pindah," katanya.
Selain itu, ia juga memastikan pendamping PKH selalu berupaya menyosialisasikan kepada KPM agar dana bantuan bisa dipakai dengan hal-hal bermanfaat seperti keperluan sehari-hari atau kebutuhan sekolah anak.
"Kami selaku pendamping sosial selalu mengingatkan, mengedukaasi kepada KPM, kami juga ada pertemuan setiap bulan, agar bantuan ini dipergunakan untuk hal-hal yang sifatnya kebutuhan anak sekolah dan sehari-hari, bukan untuk kebutuhan komplementer," katanya.
Sementara itu, program bansos PKH dan sembako dari pemerintah ini disambut gembira para KPM di Batam. Termasuk, Reni Martini yang merupakan warga asal Baloi Centre, Kecamatan Lubuk Baja, Batam.
Reni bercerita telah mendapat bantuan sebesar Rp1.250.000 dari program bansos ini. Ia menilai bantuan ini sangat bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarganya dan sekolah untuk anaknya.
"Alhamdulillah, saya mendapat Rp1.250.000. Rencananya, anak mau masuk sekolah SD dan kakaknya juga harus bayar SPP di SMK, kebutuhan sehari-hari, cabai, dan beras," ujar Reni.
Ia juga mengaku dana bansos didapatnya dengan persyaratan yang mudah. Untuk mendapatkan bantuan tersebut, ia hanya diminta untuk menunjukkan KTP dan KK.
"Syaratnya, saya diminta fotocopy KTP, KK, dan foto rumah," katanya.
Pada kesempatan itu, Reni tak lupa mengucapkan rasa syukur dan terima kasih kepada pemerintah atas bantuan yang diterimanya. Ia berharap bantuan ini bisa terus berlanjut agar bisa mengurangi beban ekonominya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Fitri dan Pak Jokowi. Harapan ke depannya, saya ingin bantuan ini terus dilanjutkan. Apalagi, sekarang harga-harga barang mahal. Kalau bisa ditambah sedikit jumlah nominal uangnya," tuturnya.
Berita Terkait
-
Diikuti Ribuan Pelari, Pos Indonesia Berharap Pengguna Aplikasi Pospay Meningkat
-
Cara Cek Bansos PKH Bulan November 2024, Kapan Cair?
-
10 Tahun Jokowi, PKH Sukses Keluarkan 100 Juta Keluarga dari Jurang Kemiskinan
-
10 Tahun Jokowi, Bansos BLT Hingga PKH Tekan Angka Kemiskinan Ekstrem
-
Kirim Paket Jadi Lebih Mudah dengan BRImo!
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
Tingkatkan Kenyamanan Bertransaksi, Bank Mandiri Hadirkan Layanan Verifikasi Bank Garansi
-
Kesal Diomeli Bini karena Keluar Malam dan Minum-minum, Suami di Pasar Minggu Tega Aniaya Istri Pakai Gunting
-
Perkuat Perda-Perkada, Pemkab Kediri Tingkatkan Kompetensi ASN Melalui Diklat Legal Drafting
-
Klarifikasi Pemberitaan PT Asuransi Allianz Life Soal CWIG yang Buka Bantuan Hukum
-
Kacau! Prajurit TNI Lagi Santai Ngopi di Kebayoran Baru Dianiaya Gerombolan Diduga Ormas, Satu Orang Ditangkap