Fabiola Febrinastri
Kamis, 04 Juli 2024 | 10:53 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meninjau kawasan lahan yang sudah dibebaskan di Kelurahan Rawajati, Jakarta Selatan, pada Jumat (17/5/2024). [Suara.com/Fakhri]

SuaraJakarta.id - Berbagai kebijakan Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mulai dirasakan meski belum genap memimpin Jakarta selama dua tahun. Tidak hanya penataan infrastruktur, tetapi kebijakan anggaran yang berdampak pada pengentasan kemiskinan juga berkontribusi bagi perekonomian masyarakat.

Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta Elva Farhi Qolbina mengatakan, kinerja Heru selama hampir dua tahun di Jakarta cukup baik. Hal ini mengingat tantangan besar yang dihadapi Heru di tengah kesibukannya sebagai Kasetpres RI.

Elva berkata, Heru berhasil memimpin aparatur sipil negara (ASN) dengan profesional dan tetap fokus pada pengelolaan Jakarta.
"Hubungan yang lancar dengan pemerintah pusat juga merupakan salah satu prestasi penting yang patut diapresiasi," ujar Elva pada Rabu (3/7/2024).

Elva mengatakan, Heru telah melakukan banyak hal untuk warga Jakarta. Kebijakan yang berdampak langsung termasuk melanjutkan pembangunan kereta LRT yang sempat tersendat selama lima tahun, dan melanjutkan pembangunan sodetan Sungai Ciliwung ke Kanal Banjir Timur (KBT).

Baca Juga: Heru Budi Ungkap Ada Oknum Ketua RT Minta Setoran Ke Jukir Liar

"Ini adalah langkah-langkah konkret yang menunjukkan komitmen beliau dalam meningkatkan infrastruktur dan mengatasi masalah banjir di Jakarta," imbuhnya.

Ketua DPW PSI DKI Jakarta ini juga memuji keinginan (political will) Heru dalam mengatasi kemiskinan. Bahkan, Pemerintah DKI mengalokasikan dana Rp 18,96 triliun untuk program tersebut, di mana dana sebesar itu tidak ditemukan di daerah lain di Indonesia.

Pengentasan kemiskinan menjadi salah satu rencana aksi yang dilakukan Pemprov DKI. Upaya ini dilakukan untuk mencapai pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) dan Agenda 2030 mendatang.

Program pengentasan kemiskinan tersebut meliputi subsidi transportasi umum dan bantuan makanan tambahan bagi anak-anak. Pemerintah juga memberikan dukungan finansial untuk pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan warga kurang mampu, melalui Kartu Jakarta Pintar Plus (KJP Plus), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU) dan Kartu Jakarta Sehat (KJS), Kartu Penyandang Disabilitas Jakarta (KPDJ) dan sebagainya.

Sebagai pengawas eksekutif, Elva merasa pemerintah daerah memang memiliki kewajiban untuk mengatasi ragam persoalan yang dihadapi warganya. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta hingga Maret 2024, tingkat kemiskinan di wilayah setempat sebesar 4,3 persen dengan jumlah penduduk miskin 464.930 orang.

Baca Juga: Wanti-wanti Bawaslu Ke Heru Budi Jelang Pilkada Serentak

Angka ini telah berkurang 12.900 orang, ekuivalen 0,14 persen dibanding Maret 2023 (YoY). Tren penurunan angka kemiskinan terjadi dalam tiga tahun terakhir, dengan rincian sebesar 4,69 persen pada Maret 2022; lalu 4,44 persen pada Maret 2023 dan 4,3 persen pada Maret 2024.

"Data BPS terbaru per Maret 2024, angka kemiskinan menurun walaupun masih belum serendah sebelum pandemi. Hal ini membuktikan Pak Heru mempunyai komitmen kuat untuk mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan," jelas Elva.

Tidak hanya pintar mengelola pemerintahan, kata dia, seorang pemimpin juga harus bisa menjalin hubungan yang baik dengan mitra kerjanya, salah satunya adalah DPRD DKI Jakarta. Dia melihat, Heru cukup komunikatif dengan para anggota dewan.

"Beliau sering mengadakan rapat koordinasi dan diskusi terbuka dengan anggota dewan untuk membahas berbagai isu penting, seperti penanganan banjir, kemacetan di Jakarta, dan sebagainya. Komunikasi yang terbuka ini membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif," ungkap dia.

Dalam kesempatan itu, Elva juga menghargai langkah Partai Demokrat Jakarta yang mendorong Heru Budi Hartono sebagai Bacagub Jakarta 2024. Hal tersebut, kata dia, menunjukkan kepercayaan terhadap kepemimpinan dan kinerja Heru selama ini di Jakarta.

"Namun keputusan akhir tetap berada pada proses demokratis yang ada yaitu lewat Pemilihan Kepala Daerah," tuturnya.

Hingga kini, PSI DKI Jakarta masih fokus mencari kandidat terbaik yang mempunyai visi dan misi yang selaras dengan PSI. Bahkan PSI masih membuka Desk Pilkada Jakarta sampai Juli 2024 mendatang untuk menjaring nama-nama yang potensial menjadi Bacagub/Bacawagub Jakarta.

"Nama-nama yang masuk ke Desk Pilkada masih dinamis dan masih terus dicari kandidat-kandidat terbaik," tutupnya.

Load More