Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 29 Agustus 2024 | 12:41 WIB
Direktur Utama Perumda PAM Jaya Arief Nasrudin. (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya mengambil alih perbaikan pipa air baku berdiameter 2.000 milimeter milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berlokasi di Jalan Satrio, Kuningan, Jakarta Selatan.

Hal ini dilakukan lantaran para pelanggan sudah mengeluhkan gangguan layanan air bersih dalam beberapa hari terakhir.

Direktur Utama PAM JAYA Arief Nasrudin menjelaskan, kerusakan pipa itu berdampak pada 1 juta jiwa yang seharusnya mengonsumsi air bersih setiap harinya. Karena pengerjaan tak kunjung rampung, pihaknya langsung mengambil alih pekerjaan untuk mempercepat proses layanan air perpipaan.

”Pengambilalihan pekerjaan ini semata-mata untuk mempercepat proses layanan air perpipaan. Sebab situasi tersebut turut berdampak pada suplai air bersih PAM JAYA ke 84 kelurahan yang melayani sekitar 200.000 pelanggan atau setara dengan 1 juta jiwa,” ujar Arief kepada wartawan, Kamis (29/8/2024).

Baca Juga: Layanan Air Bersih Tak Kunjung Meningkat, Legislator DKI Minta Pemprov Segera Cari Solusi

Berdasar pengecekan, kerusakan diduga terjadi akibat kendala teknis selama pengerjaan proyek pembangunan saluran kawasan Kecamatan Setiabudi yang bersinggungan dengan pipa transmisi air baku milik BUMN. Awalnya, perbaikan diperkirakan membutuhkan waktu selama satu pekan mulai 23 hingga 30 Agustus 2024.

Lalu, pada 27 Agustus PAM JAYA mulai mengambil alih pekerjaan perbaikan kebocoran pipa air baku milik Perum Jasa Tirta (PJT II) yang sebelumnya dikerjakan oleh kontraktor Suku Dinas Sumber Daya Air (Sudin SDA) Kota Jakarta Selatan. Pengerjaan tersebut telah diselesaikan oleh PAM JAYA pada 28 Agustus 2024.

“Pada Rabu (28/8) malam pukul 23.00 WIB, kapasitas air baku meningkat menjadi 71 persen dari yang sebelumnya 66 persen, lalu Kamis (29/9) pukul 05.00 WIB kapasitas air baku meningkat menjadi 93 persen, dan Jumat (30/8) pukul 05.00 WIB kapasitas air baku akan berada di tingkat 100 persen,” pungkas Arief.

Sebelumnya, sejumlah perkantoran di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan mengeluhkan layanan air Perusahaan Air Minum (PAM) Jaya yang macet beberapa hari ini. Hal ini mengganggu aktivitas perkantoran yang membutuhkan pasokan air bersih setiap harinya.

Salah seorang karyawan di kawasan Mega Kuningan, Jakarta Selatan menyebut air bersih di kantornya sudah mati sejak tiga hari terakhir. Ia dan karyawan lainnya merasa terganggu dengan hal ini.

Baca Juga: PAM Jaya Bakal Gencar Penggantian Pipa Bocor, 6 Wilayah Ini Jadi Prioritas

"Nggak ada air dari senin sekitar jam 3 sore atau sebelum ashar," ujar karyawan itu kepada Suara.com, Selasa (27/8/2024).

Demi memenuhi air bersih untuk berbagai kebutuhan seperti Mandi Cuci Kakus (MCK), pihak kantornya bahkan sampai membeli sejumlah air galon. Ia pun berharap PAM Jaya selaku penyedia layanan air bisa segera mengatasi persoalan ini.

"Imbasnya kantor pada beli air galon isi ulang untuk keperluan MCK dan sebagainya," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dalam akun pelaporan pelanggan milik PAM Jaya, @laporpam_jkt1, disebutkan berhentinya layanan air bersih di Kuningan karena adanya kebocoran pipa air baku milik Perum Jasa Tirta ll di Jalan Satrio, Jakarta Selatan.

"Yang berdampak gangguan penurunan atau terhenti sementara suplai air bagi pelanggan PAM JAYA di 84 kelurahan terdampak. Dalam hal ini, 87,9% persen sumber air baku PAM Jaya berasal dari Waduk Jatiluhur yang dialirkan melalui kanal terbuka dan pipa transmisi air baku milik Perum Jasa Tirta ll," kata akun itu.

Load More