SuaraJakarta.id - Penjabat Sementara (Pjs) Bupati Kediri Heru Wahono Santoso bergerak cepat usai mendengar informasi adanya ratusan korban akibat keracunan makanan dan minuman di Desa Krecek, Kecamatan Badas, Selasa (1/10/2024) malam.
Heru, sapaan akrabnya, secara langsung mendatangi lokasi tujuan untuk mengatasi peristiwa keracunan massal ini. Berdasarkan informasi, korban dirawat di Rumah Sakit Kabupaten Kediri (RSKK) dan Rumah Sakit Toeloengredjo (HVA) Pare.
Diakui, kedatangannya ke lokasi langsung tersebut pihaknya ingin memastikan kondisi korban dan menelusuri penyebab keracunan massal. Pun, untuk memastikan layanan rumah sakit terkait evakuasi yang diberikan kepada korban.
“Kami meninjau ingin memastikan bagaimana kondisi korban keracunan,” katanya.
Diketahui, peristiwa keracunan ini berawal saat korban mengonsumsi makanan ringan dan minuman saat menghadiri salah satu acara di Desa Krecek, Badas. Namun, usai mengonsumsi snack, banyak warga mulai merasakan mual dan gejala keracunan yang lain, seperti lemas badan dan pusing.
Mendengar informasi tersebut, Heru langsung bergerak cepat memberikan fasilitas kepada masyarakat melalui puskesmas dan rumah sakit terdekat. Berdasarkan informasi yang dihimpun, ada sekitar 4 unit ambulan yang dikerahkan untuk mengevakuasi korban.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Kediri langsung proaktif mengevakuasi korban dengan unit ambulan,” tegasnya.
Adapun, korban yang dirawat di RSKK terdapat sekitar 129 korban keracunan. Kendati demikian, 121 korban diantaranya kini dinyatakan membaik. Sedangkan 8 lainnya masih dalam kondisi rawat inap.
“Tapi saya pastikan kondisinya sudah membaik semua,” jelasnya.
Baca Juga: Mas Dhito Bersama Kemenag Tanamkan Pendidikan Karakter pada Anak
Selain di RSKK, Heru mengatakan korban yang dirawat di RS HVA Pare juga mendapatkan layanan kesehatan yang sama. Untuk memastikan seluruh korban dalam kondisi baik, pihaknya bersama OPD terkait akan terus berkoordinasi dengan pihak rumah sakit.
Berita Terkait
-
Ditanya Strategy Atasi Kesenjangan Digital di Pendidikan, Strategi Deny Nggak Nyambung
-
Heru Ingatkan ASN Jaga Netralitas di Pilkada 2024
-
Geliat Bazar UMKM di Hari Santri Nasional, Pemkab Kediri: Santri Itu Perekat Bangsa
-
Menko Marves Resmikan Bandara Dhoho, Pemkab Kediri Dorong Percepatan Sarpras Pendukung
-
Nyai Bad, Ibunda Ketua PCNU Ini Pilih Dukung Mas Dhito di Pilkada 2024
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
Terkini
-
Isu BPA di Galon Air Dipatahkan: Pakar Pastikan Aman untuk Semua, Termasuk Ibu Hamil
-
Kapan Bantuan Subsidi Upah Tahap 2 Cair? Ini Penjelasan Menaker
-
41 Napi Jakarta Berisiko Tinggi Dibuang ke Nusakambangan, Ini Alasannya
-
Rezeki Awal Minggu: Klaim DANA Kaget Rp336 Ribu Sekarang, Semua Bisa Dapat
-
Industri Tekstil Nasional di Ujung Tanduk? Pengusaha Minta Tolong ke Purbaya