Fabiola Febrinastri
Jum'at, 20 September 2024 | 13:44 WIB
Kegiatan diskusi bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri. (Dok: Pemkab Kediri)

SuaraJakarta.id - Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana menghadiri kegiatan diskusi bersama Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Kediri dalam rangka memperingati Hari Maulid Nabi Muhammad SAW.

Bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut berdiskusi tentang banyak hal terutama perilaku karakter pada generasi muda. Pihaknya menitikberatkan pada perkembangan karakter yang bisa saja terpengaruh oleh budaya luar.

Mas Dhito menilai, seiring pembangunan daerah yang meningkat pasti memiliki dampak positif dan negatif. Maka dari itu, menurutnya, pendidikan moral agama pada anak juga harus mendapat keseimbangan.

“Yang menjadi problem (persoalan) adalah orang beserta budayanya akan masuk ke sini (ke Kediri),” kata Mas Dhito, saat acara berlangsung di Convention Hall Simpang Lima Gumul pada Kamis (19/9/2024).

Baca Juga: Bupati Dhito Sekeluarga Kompak Kenakan Pakaian Adat di Upacara Kemerdekaan

Pihaknya mencontohkan, upaya yang dapat diterapkan salah satunya mendidik anak melalui pendidikan agama baik di madrasah diniyah (madin) maupun pondok pesantren.

Pun begitu, di Kabupaten Kediri, ribuan guru agama non formal telah mendapat fasilitas insentif bisyaroh untuk menunjang jalannya pendidikan.

Orang nomor satu di Kabupaten Kediri tersebut berpesan supaya para stakeholder mampu berperan memberikan keseimbangan terhadap generasi muda.

“Tolong anak-anak kita di kabupaten ini supaya moralnya tidak disusupi budaya asing,” tegasnya.

Kepala Kemenag Kabupaten Kediri Achmad Fa’iz menyerukan agar eksistensi madrasah terus dikembangkan untuk menciptakan generasi yang paham tentang agama, mampu menghargai perbedaan, dan menolak segala bentuk kekerasan.

Baca Juga: Realisasikan Aspirasi Perangkat, Mas Dhito Minta Pelayanan Dasar di Tiap Desa Ditingkatkan

Diakui Fa’iz, Kemenag Kabupaten Kediri telah melaunching program sekolah berbudaya religi pada 16 Mei 2024 silam. Program itu menjadi upaya untuk mengawal pendidikan karakter pada anak.

“Ini menuntut kita bersama agar memberikan perhatian dan tanggungjawab kepada anak-anak,” terangnya.

Sebagaimana tupoksinya, Kemenag mempunyai peran untuk mengelola pendidikan madrasah diniyah (madin) dan memberikan perhatian kepada pondok pesantren. Dalam hal ini, Fa’iz berharap sinergisitas dengan pemerintah daerah dapat terus berjalan.

Load More