SuaraJakarta.id - Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menyampaikan akan mengeluarkan kebijakan work from home (WFH) atau kerja dari rumah bagi ASN bila terjadi banjir di Jakarta ketika hari kerja. Teguh menyampaikan kalau pihaknya telah melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk bersiap menghadapi banjir, sehingga evakuasi dini bisa dilakukan secepatnya.
"Jika memang banjirnya terjadi pada hari kerja atau weekday, kami juga mungkin akan mempertimbangkan mengeluarkan kebijakan WFH, khususnya bagi anak sekolah ataupun bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) DKI Jakarta," kata Teguh usai rapat dengan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Pratikno, di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Selasa (10/11/2024).
Dia berharap kebijakan itu nantinya juga bisa diberlakukan di kementerian dan lembaga di lingkungan Jakarta.
"Karena banjir ini risiko dan dampaknya berbeda dengan banjir saat weekend," imbuh Teguh.
Walau begitu, Teguh memastikan bahwa Pemprov Jakarta telah melakukan berbagai upaya untuk menghadapi banjir akibat cuaca ekstrem. Salah satunya mitigasi antisipasi banjir dan mengoptimalkan seluruh infrastruktur pengendalian banjir, sehingga genangan cepat surut.
Dia mengklaim, infrastruktur eksisting penanganan banjir yang berada di saluran makro mampu menampung curah hujan hingga 150 mm per hari. Sementara saluran pendukung dapat menampung hingga 100 mm per hari.
"Tapi kalau sudah di atas 250 mm per hari, ini yang memang kita kewalahan. Kemudian kami bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melakukan modifikasi cuaca sebagaimana yang sudah kami lakukan pada 7-9 Desember 2024 dan akan kami lakukan secara bertahap sampai awal tahun 2025," ujarnya.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga telah mengidentifikasi titik-titik rawan banjir dan menyiapkan posko bantuan untuk meminimalkan dampak banjir terhadap masyarakat. Ia berharap, dengan langkah yang terintegrasi antara pemerintah pusat dan daerah, dampak musim hujan ekstrem dapat ditekan seminimal mungkin.
Baca Juga: Pria Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Sensor Banjir BPBD di Tanah Abang
Berita Terkait
-
Pria Tewas Tersengat Listrik Saat Pasang Sensor Banjir BPBD di Tanah Abang
-
Antisipasi Curah Hujan Tinggi, Pemprov DKI akan Lakukan Rekayasa Cuaca hingga Akhir Tahun
-
Satu RT di Penjaringan Jakut Terendam Banjir Rob, Ketinggian Air 40 Cm
-
Pj Gubernur Dapat Aduan Masyarakat: Banjir Rob di Muara Angke Sudah Biasa
-
Senin Pertama Teguh Setyabudi Sebagai Pj Gubernur DKI, Tinjau Uji Coba MBG Di SMKN 26 Rawamangun
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
-
8 Mobil Niaga Bekas untuk Merintis Usaha dengan Harga di Bawah Rp 80 Juta, Cocok untuk UMKM
-
5 Fitur Bank Digital untuk Mengurangi Pengeluaran Tanpa Disadari bagi Pengguna Muda
-
Akselerasi Pembiayaan Digital, Kopra by Mandiri Hadirkan Fitur Kredit Agunan Deposito
-
Cek Fakta: Viral Klaim Siklon 97S Kepung Pulau Jawa, Benarkah Terjadi?