Scroll untuk membaca artikel
Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 25 Februari 2025 | 19:18 WIB
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto. (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto mengatakan,  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta tak memberikan kompensasi kepada warga Rorotan, Jakarta Utara atas aroma tak sedap yang berasal dari operasional Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan.

Kebijakan pemberian kompensasi ini hanya diterapkan untuk warga yang terdampak bau dari operasional Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.

Sejauh ini, Asep menyebut pihaknya tak pernah membuat wacana pemberian kompensasi atas aroma tak sedap yang dihirup warga.

"Apakah ada dana kompensasi, izin Pak Wagub saya tegaskan. Sehingga saat ini memang tidak ada wacana pemberian kompensasi seperti di Bantargebang," ujar Asep saat mendampingi Wagub Rano Karno meninjau RDF Rorotan, Selasa (25/2/2025).

Baca Juga: Aroma Tak Sedap RDF Rorotan Dikeluhkan Warga, Rano Karno Minta Maaf

Asep menyebut pihaknya tak memberikan kompensasi karena sampah yang diolah di Rorotan berasal dari Jakarta. Hal ini berbeda dengan TPST Bantargebang yang berada di daerah lain.

"Jadi karena memang warga kita. Dan ini sampah kita dan seperti yang disampaikan Pak Wagub," katanya.

Asep mengatakan pihaknya masih mengupayakan agar bau tak sedap tidak sampai ke rumah warga. Misalnya dengan menyempurnakan cerobong dan pengaktifan deodorizer.

"Ini ada improvement di cerobongnya. Yang dilakukan oleh WIKA dan Jakon. Supaya memang asap yang keluar dari cerobong itu tidak banyak lagi dan tidak berwarna hitam. Dan itu sudah terjamin tidak berbau," jelasnya.

Kemudian, ia juga sudah memasang satu stasiun pemantau kualitas udara (SPKU) di RDF Rorotan.

Baca Juga: Ajukan Revitalisasi TPST, Pemkab Kediri Fokus Tingkatkan Pengolahan Sampah

"Dan ada lagi pengisian dari karbon aktifnya juga Kita waktu itu masih sedalam proses. Nah sekarang ini semua sedang disempurnakan. Termasuk juga terhadap cerobongnya," tambahnya.

"Kami juga memasang alat stasiun pemantau kualitas udara yang ada di lokasi ini. Teman-teman bisa lihat di sana. Dan kami juga pasang 1 SPKU di sekitar," tutur Asep.

Menambahkan, Wagub Rano menyebut pihak Dinas LH DKI telah melakukan sosialisasi kepada warga setempat untuk diminta pengertian atas aroma tak sedap yang keluar selama operasional RDF Rorotan.

"Kemarin menurut tadi yang saya lihat presentasi. Warga sudah diundang. Sudah datang. Sudah dijelaskan dan mudah-mudahan warga akan paham," pungkasnya.

Load More