Scroll untuk membaca artikel
Reky Kalumata
Jum'at, 28 Februari 2025 | 14:05 WIB
Ilustrasi Pasar Murah. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya (BUMD Pangan DKI Jakarta), Karyawan Gunarso mengatakan pihaknya membuka pasar murah di 240 lokasi di Jakarta selama Bulan Ramadhan 2025 guna memudahkan masyarakat untuk mendapat pangan berkualitas dengan harga terjangkau.

Karyawan Gunarso menjelaskan, pasar murah itu digelar setiap hari di 12 kelurahan. Diharapkan pasar murah itu bisa menjangkau 240 lokasi jika dilakukan selama satu bulan, terutama saat menjelang Idul Fitri.

"Kami akan melakukan kegiatan pasar murah di 240 titik atau kelurahan. Jadi setiap hari kami melakukan pasar murah di 12 titik," ungkap Direktur Utama Food Station, Karyawan Gunarso kepada pers di Pasar Tomang Barat, Jumat (28/2/2025) seperti dimuat ANTARA.

Gunarso menyebut pasar murah ditujukan untuk mendekatkan produk pangan dengan warga supaya lebih terjangkau dan menjadikan harga pangan lebih kompetitif.

Baca Juga: Terungkap, Ini Motif Pembunuhan Pemilik Ruko di Jaktim yang Jasadnya Dicor

"Tapi pasar murah ini tujuannya dua. Pertama, mendekatkan produk ke masyarakat agar terjangkau. Yang kedua, harganya lebih kompetitif," ujar Gunarso.

Lebih lanjut, Gunarso juga merinci sejumlah jenis pangan yang dijual di pasar murah.

"Nanti kegiatan itu kita akan penuhi dengan produk-produk kebutuhan masyarakat. Beras, minyak, kemudian gula, tepung terigu, kemudian telur, dan lain sebagainya," ujar Gunarso.

Gunarso memastikan harga pangan di pasar murah lebih rendah dari harga reguler.

"Insyaallah harganya lebih murah dari harga reguler di pasar. Jadi kami Food station tentu berkomitmen untuk menjaga Jakarta agar tetap harga-harga pangan itu tetap terkendali," ucap Gunarso.

Baca Juga: Pelaku Biarkan Jasad Pemilik Ruko di Jaktim Selama Dua Hari Sebelum Dicor

Adapun tidak ada kategori masyarakat khusus yang disasar program tersebut.

"Sebetulnya pasar murah siapa saja masyarakat boleh untuk mengaksesnya. Jadi kita tidak tahu bahwa masyarakat mana yang punya atau tidak punya," pungkas dia.

Load More