SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta melanjutkan program Normalisasi Ciliwung untuk mengatasi banjir.
Ada tiga wilayah yang jadi tempat pengerjaan proyek tersebut, yakni Cawang, Bidara Cina, dan Pengadegan.
Sekretaris Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Hendri menjelaskan bahwa kendala utama program normalisasi, yakni penolakan warga terhadap rencana pembebasan lahan.
"Dalam proses pembuatan penetapan lokasi, masih ada warga yang menolak atau tidak sepakat dengan rencana normalisasi. Mereka tidak ingin tanahnya dibebaskan," ujarnya dalam wawancara dengan awak media, Minggu (9/3/2025).
Baca Juga: Pemrov DKI Diminta Optimalisasi Waduk Seiring Normalisasi Kali untuk Mencegah Banjir
Selain penolakan warga, Pemprov juga menghadapi masalah terkait status kepemilikan tanah yang akan dibebaskan.
Banyak di antaranya adalah tanah garapan atau tanah tak bertuan yang digunakan oleh masyarakat untuk bercocok tanam.
Oleh karena itu, Dinas SDA DKI Jakarta kini tengah melakukan penelitian mendalam untuk membuktikan kepemilikan tanah-tanah tersebut.
"(Hambatan lain) anggaran (pembebasan lahan) terbatas," tambah Hendri.
Untuk wilayah yang terkena dampak normalisasi, totalnya ada 411 bidang tanah yang akan dibebaskan di Cawang, 162 bidang di Bidara Cina, dan 61 bidang di Pengadegan.
Baca Juga: Proyek Normalisasi Kali Ciliwung, Pemerintah Klaim Sebagian Warga Terdampak Telah Terima Kompensasi
Hendri menjelaskan, luas lahan yang akan dibebaskan meliputi 58.946 meter persegi di Cawang, 57.035 meter persegi di Bidara Cina, dan 13.101 meter persegi di Pengadegan.
"Setelah Pemprov Jakarta membebaskan lahan, seratusan meter persegi tanah itu akan dimanfaatkan untuk melebarkan Sungai Ciliwung," ungkap Hendri.
Namun, ia menegaskan bahwa pelebaran sungai ini bukan dilakukan oleh Pemprov Jakarta.
Pengerjaan pelebaran sungai juga dilakukan pemerintah pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
"Sungai akan ditanggul dan dibangun jalan inspeksi (oleh BBWSCC Kementerian PU)," jelasnya.
Meski demikian, Pemprov Jakarta tetap berperan dalam upaya penanggulangan banjir dengan membangun sheet pile atau dinding penahan tanah di sejumlah sungai di Jakarta.
Ia mencontohkan seperti Kali Pesanggrahan di Jakarta Barat dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas di Jakarta Utara.
Sheet pile ini berfungsi untuk mencegah tanah longsor di sekitar sungai.
"Sheet pile yang telah dibangun seperti di Kali Pesanggrahan, Jakarta Barat, dan Kali Sunter segmen Pompa Pulomas, Jakarta Utara," katanya.
Kebijakan Naturalisasi Sungai
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jakarta Pramono Anung ingin melanjutkan kebijakan naturalisasi sungai yang sempat dilakukan Gubernur DKI periode 2017-2022, Anies Baswedan.
Namun, ia mengaku bakal melakukan sejumlah perbaikan dari yang dikerjakan dulu.
Menurutnya saat ini, pihaknya sedang fokus pada pengerjaan normalisasi sungai karena sudah menjadi program dari pemerintah pusat.
Namun, ia mengakui terdapat beberapa kebijakan baik yang bisa diambil dari naturalisasi.
"Jadi kami yang paling utama tetap akan melakukan apa yang sudah menjadi planing pemerintah sebelumnya terutama dari pemerintah pusat mengenai normalisasi," ujar Pramono kepada wartawan, Minggu (9/3/2025).
"Tetapi apa hal yang baik dari naturalisasi yang dilakukan dalam eranya pak anies juga kami lalukan," lanjutnya.
Pramono mencontohkan bahwa salah satu kebijakan yang akan diadopsi, yakni pembuatan sumur resapan.
Ia berencana mengerjakannya di sejumlah saluran air agar tak menganggu perjalanan warga.
"Tetapi naturalisasi dilakukan di selokan-selokan, dibuat sumur resapan, di situ. Sehingga dengan demikian tidak mengganggu aktifitas warga yang apa jalan dan sebagainya," katanya.
Pengerjaan normalisasi ini disebutnya akan beriringan dengan proyek normalisasi.
Ia meyakini solusi utama menanggulangi banjir adalah dengan melakukan pembenahan pada Sungai Ciliwung.
"Tetapi yang paling utama sekarang ini dalam jangka menengah kita sudah rencanakan untuk normalisasi melakukan sodetan sungai-sungai terutama yang utama yang pertama adalah Ciliwung, Ciliwung segera kita selesaikan untuk itu," katanya.
Berita Terkait
-
Pemprov Jakarta Mulai Buka Pendaftaran Mudik Gratis Hari Ini, Ayo Cek di Sini!
-
Pemprov Jakarta Perbarui Transportasi Umum, Angkot Tua Akan Diganti
-
Kena Imbas Efisiensi Anggaran, Tunjangan Keluarga Pahlawan Kini Disetop Pemprov Jakarta
-
Mau Batasi Sewa Rusunawa Gegara Banyak Tunggakan, Pj Gubernur Jakarta: Tolong Masyarakat Tetap Tenang
-
Diklaim Bisa Cegah Banjir Parah, Pemprov Jakarta Lakukan Modifikasi Cuaca Mulai Hari Ini
Tag
Terpopuler
- Firdaus Oiwobo Tuntut Ganti Rugi ke Kementerian, Nama Menteri PUPR Jadi Sorotan
- Sunan Kalijaga Semprot Pengacara dr Reza Gladys: Nikita Mirzani Tidak Kebal Hukum
- Kenapa Dokter Richard Lee Sembunyikan Status Mualaf Selama 2 Tahun? Ini Alasannya
- Eliano Reijnders: Tristan Gooijer Menuju Indonesia
- Nikita Mirzani Dipenjara, Sikap Karyawan Gelar Makan Bersama Disorot
Pilihan
-
4 Pemain Timans Indonesia Terancam Absen Lawan Bahrain, Ini Daftarnya
-
Dear Prabowo, George Soros Mulai Acak-acak Ekonomi RI Lagi Lewat Investor Asing, Waspada!
-
Aksi Pencurian Gas Elpiji di Solo Digagalkan, Pelaku Asal Malang Tertangkap
-
Sosok Ego Syahrial, Eks Dirjen Migas Diperiksa dalam Dugaan Mega Korupsi Pertamina
-
Mau Liburan Low Budget di Kebumen? Pantai Setrojenar Jawabannya!
Terkini
-
Marak PHK Massal, Pemerintah Diminta Tarik Investasi Ciptakan Lapangan Kerja
-
Terduga Pembunuh Ibu dan Anak di Tambora Berpakaian Gembel Saat Ditangkap
-
Rumah Kemasan, Fasilitas yang Dicanangkan Mbak Cicha Bagi Para Pelaku UKM
-
Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Tambora, Polisi Bantah Korban dan Anaknya Sempat Cekcok
-
Saat Bukber, Pemijat Ini Beroleh Bantuan dari Mas Dhito: Karena Ibu Ini Utamakan Kepentingan Orang Banyak