SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mendukung langkah Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi yang membatasi pembangunan vila di Puncak, Bogor, sebagai upaya mencegah banjir terjadi lagi di kemudian hari.
Pramono juga meminta agar masyarakat tidak lagi membangun vila di kawasan Puncak.
“Saya termasuk yang setuju kalau memang dilakukan pembatasan untuk membangun vila-vila di Puncak. Siapapun itu yang akan membangun, bukan hanya warga Jakarta, warga dari manapun harus dibatasi karena hal ini terlihat dari beberapa banjir yang terjadi, terutama yang terakhir kemarin,” kata Pramono di Jakarta, Selasa (11/3/2025) seperti dimuat ANTARA.
Menurut Pramono curah hujan tinggi yang terjadi baru-baru ini tidak lagi terjadi di kawasan atas yakni Danau Ciawi dan Sukamahi.
Tetapi, lanjut Pramono, hujan lebat terjadi di wilayah bawah yang sudah dipenuhi dengan tempat wisata, vila hingga penginapan.
Sehingga tata ruang di kawasan Puncak Bogor rusak dan menyebabkan banjir di wilayah hilir.
“Kita akan menerapkan dengan cara lain. Misalnya kan ada Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Kalau dia punya vila kan menjadi tambahan dari PBB baru. Nah yang begitu-begitu akan kita terapkan,” kata Pramono.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta agar warga Jakarta tidak lagi membangun vila dan sejenisnya di kawasan Puncak Bogor.
Pernyataan ini buntut banjir yang melanda Jakarta, Bekasi, hingga Depok yang disebut imbas dari rusaknya lanskap di hulu Sungai Ciliwung.
Baca Juga: Polres Jakarta Utara Tangkap Dua Pria yang Menyimpan Puluhan Sajam di Tanjung Priok
"Paling utamanya juga warga yang tinggal di Jakarta. Jangan lagi bangun-bangunan vila dan sejenisnya di Puncak. Kenapa? Kalau kemudian sekarang airnya ke Jakarta ya karena mereka cari tempat untuk tidur," kata Dedi.
Dedi pun akan berbicara dengan Gubernur Pramono Anung terkait masalah banjir yang merendam wilayah Jakarta.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- 32 Tahun Bungkam, Mantan Suami Ancam Bongkar 'Kartu AS' Yuni Shara Usai Dituduh KDRT
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
Pilihan
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
-
Gaduh Pemblokiran Rekening, PPATK Ngotot Dalih Melindungi Nasabah
-
Siapa Ivan Yustiavandana? Kepala PPATK Disorot usai Lembaganya Blokir Rekening Nganggur
-
Siapa Ratu Tisha? Didorong Jadi Ketum PSSI Pasca Kegagalan Timnas U-23
Terkini
-
Duka Mendalam Dokter Hafiz: Lulusan UI yang Pilih Tinggal di Kolong Jembatan Usai Kehilangan Istri
-
Alasan Partai Buruh Tolak Wacana Kepala Daerah Dipilih DPRD
-
Anak Perempuan di Jakarta Diculik dan Dijadikan Budak Seks
-
Spesifikasi dan Fitur BAIC BJ30, SUV Off-Road Hybrid
-
Daftar Risiko yang Tidak Dijamin Asuransi Kendaraan Bermotor