Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Jum'at, 14 Maret 2025 | 06:12 WIB
Endapan lumpur Kali Ciliwung di kawasan Manggarai, Jakarta dikeruk. [Suara.com/Alfian Winanto]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) menggelar rapat koordinasi untuk membahas kelanjutan program Normalisasi Ciliwung.

Dalam kesempatan tersebut, proyek penanggulangan banjir tersebut disepakati bakal dilanjutkan.

Gubernur Jakarta Pramono Anung, dalam rapat tersebut, mengatakan bahwa pihaknya telah menemukan solusi atas masalah yang menghambat kelanjutan proyek Normalisasi Ciliwung.

"Detailnya (kelanjutan normalisasi sungai) nanti Kepala Dinas SDA yang akan menyampaikan. Hal-hal yang menjadi hambatan tadi sudah terpecahkan," ujar Pramono di Gedung Kementerian PU, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (13/3/2025).

Baca Juga: Normalisasi Ciliwung Terancam Gagal? Warga Tolak Pembebasan Lahan

Dalam proyek Normalisasi Ciliwung, Pemprov DKI berperan dalam melakukan pembebasan lahan.

Pramono berjanji tidak akan melakukan penggusuran dan bakal mengedepankan pendekatan secara manusiawi kepada warga terdampak.

"Dalam melakukan normalisasi (Ciliwung) ini kita betul-betul akan melakukan pendekatan kepada warga secara manusiawi. Dan kami berprinsip tidak akan melakukan penggusuran," jelas Pramono.

Ia juga menyampaikan bahwa penanganan masalah banjir bersifat jangka menengah ini mendapat dukungan Kementerian PU dan Kementerian ATR/BPN.

Sehingga, Pramono berharap bisa mengurangi hingga 40 persen risiko banjir di Jakarta.

Baca Juga: Naik Helikopter Milik Polri, Pramono Anung Pantau Banjir Jakarta

"Kalau itu bisa dilakukan maka 40 persen potensi banjir Jakarta itu akan tertangani dengan baik," kata Pramono.

Load More