Mulai 21 Maret, Terminal Kalideres Buka Posko Terpadu dan Kesehatan Mudik Lebaran 2025

SuaraJakarta.id - Terminal Kalideres mulai membuka posko pengamanan terpadu dan posko kesehatan Mudik Lebaran 2025 sejak 21 Maret hingga 11 April 2025.

"Untuk persiapan lebaran, kita mulai buka posko terpadu dan posko pemeriksaan kesehatan pada 21 Maret 2025. Nanti operasionalnya itu sampai 11 April 2025," kata Kepala Terminal Revi Zulkarnaen saat dihubungi di Jakarta, Jumat seperti dimuat ANTARA.

Untuk posko pengamanan terpadu, pihaknya dibantu oleh sejumlah instansi, seperti Mabes Polri, Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Barat dan Polsek Kalideres.

"Kemudian dari TNI kita dibantu dari Kodim Jakarta Barat, Koramil Kalideres, termasuk pemangku kepentingan yang lain seperti Dinas Pemadam Kebakaran, Satpol PP, Sudin Sosial," tutur Revi.

Baca Juga: Bos Persija Bersyukur Laga Lawan Persebaya dan Semen Padang Bisa Dihadiri Penonton

Sementara itu untuk posko kesehatan Terminal Kalideres dibantu Badan Narkotika Nasional Provinsi DKI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, kemudian Sudin Kesehatan Jakarta Barat dan puskesmas se-Jakarta Barat.

"Posko kesehatan itu kita buka pemeriksaan kesehatan gratis untuk penumpang," kata Revi.

Selain itu, posko kesehatan itu akan digunakan untuk pemeriksaan kesehatan dan tes urine bagi pengemudi.

"Jika positif narkoba bisa kita batalkan untuk mengemudi," tegasnya.

Terminal Kalideres, Jakarta Barat menerapkan dua sesi uji kelaikan atau "ramp check" kendaraan Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) yang akan digunakan pada Angkutan Mudik Lebaran 2025.

Baca Juga: Pelatih Persija Doakan Rizky Ridho dan Ferarri Berikan Terbaik untuk Timnas Indonesia

"Pada 1 Maret hingga 20 Maret 2025 itu kita lakukan pra ramp check angkutan lebaran. Sementara pada 21 Maret hingga 11 April 2025 itu ramp check masa angkutan lebaran," kata Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen saat dihubungi di Jakarta, Jumat malam.

Revi menyebut, dalam sehari pengecekan ramp check kendaraan bisa mencapai 35 bus.

"Sekali pemeriksaan itu kan bisa 20 sampai 25 menit. Jadi sekitar 30 sampai 35 bus kita periksa," ujarnya.