Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 24 Maret 2025 | 22:34 WIB
Ilustrasi Transjabodetabek. [Suara.com]

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan bahwa pihaknya telah memetakan empat rute TransJabodetabek

Keempat jalur tersebut akan diuji coba sebelum mulai beroperasi secara resmi.

Perluasan operasional bus Transjakarta menjadi Transjabodetabek merupakan rencana dari Gubernur Jakarta Pramono Anung

Pramono menginginkan bahwa nantinya bus beroperasi tidak hanya di Jakarta, tetapi juga daerah penyangga.

Baca Juga: Terminal Kalideres Dapat Tambahan Bus Transjakarta untuk Lebaran 2025

"Kami sudah melakukan koordinasi, ada identifikasi awal 4 rute yang nantinya akan dilayani," ujar Syafrin kepada wartawan, Senin (24/3/2025).

Operasional empat rute Transjabodetabek ini, kata Syafrin, meliputi kota Bekasi, Tangerang, dan Bogor.
 
"Yang pertama dari wilayah timur itu nanti ada Vida Bekasi ke Cawang. Berikutnya di selatan akan ada layanan dari kota wisata ke Cawang. Yang ketiga itu nanti di barat ada Alam Sutera-Blok M dan Cibinong-Grogol," kata Syafrin.
 
"Kita harapkan dengan 4 ini nantinya akan ditindaklanjuti. Kita akan melakukan uji coba dan evaluasi untuk kemudian didetilkan dalam tetaran implementasi," ujarnya.

Saat ini, pihaknya masih melakukan kajian mendalam soal rencana mewujudkan Transjabodetabek. Nantinya rute resminya akan disampaikan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek. 

Keempat rute itu disebut Syafrin dipilih karena memiliki potensi penumpang bus dan angkutan umum lain terbanyak dibandingkan rute lainnya.

"Tentu sebagaimana arahan Pak Gubernur bahwa yang kita prioritaskan itu adalah wilayah-wilayah yang banyak men-generate kendaraan pribadi masuk ke Jakarta," jelasnya. 

Baca Juga: Transjakarta Sesuaikan Layanan selama Lebaran, Baru Beroperasi Pukul 09.00 WIB

Terkait ketersediaan armada dan jam operasional, Syafrin belum mau bicara banyak. Hal itu akan menjadi bahan kajian yang dibahas sepanjang uji coba.

"Bisa saja pagi jam 5 kemudian selesai jam 10 karena memang layanan ini diharapkan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas harian di Jakarta. Jadi itu yang nantinya masih kita kaji lebih lanjut," katanya.

Sebelumnya diberitakan, program perluasan jaringan Transjakarta jadi Transjabodetabek masuk dalam waktu 100 hari pertama Pemerintahan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung-Rano Karno.

Transjabodetabek tersebut merupakan janji Pramono-Rano ketika masa kampanye Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024. 

Sistem tersebut dibuat agar jaringan angkutan umum berbasis bus itu bisa menjangkau daerah penyangga.

Direktur Utama PT Transjakarta, Welfizon Yuza, mengungkapkan bahwa Transjabodetabek menyebut program ini merupakan salah satu janji kampanye yang dituangkan dalam quick wins pasangan tersebut.

Transjabodetabek Premium di halte Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (8/9).

"(Transjabodetabek) Masuk dalam program 100 hari (Pramono-Rano). Harinya kapan, ini sedang dibahas. Tapi, pasti dalam 100 hari," ujar Welfizon kepada wartawan, Rabu (19/3/2025).

Untuk saat ini, Pemprov Jakarta bersama Transjakarta sedang melakukan pembahasan secara intensif dengan pemerintah pusat terkait rencana Transjabodetabek. 

Sebelum meluncurkan penambahan rute menuju daerah penyangga, Pemprov DKI harus mendapatkan izin dari Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

"Termasuk juga berkoordinasi dengan Dishub wilayah-wilayah setempat. Jadi nanti (membahas) izin dan segala macam," ucapnya.

Sebagai bagian dari persiapan, Transjakarta juga mulai melakukan uji coba teknis di beberapa rute baru. Rencananya, ada lima rute yang akan menuju daerah Bodetabek. Namun, uji coba ini belum mengangkut penumpang.

"Kita sudah mulai melakukan uji coba teknis. Mulai dari cek lintasannya, kira-kira posisi bus stop ada di mana, headway dan travel time-nya berapa lama, kebutuhan armada itu berapa banyak. Kita menghitung itu," jelas Welfizon.

Sebelumnya, Pramono menyatakan bahwa Pemprov Jakarta berkomitmen memperluas Transjakarta menjadi Transjabodetabek. Ia telah mengajukan wacana ini kepada Menteri Perhubungan.

"Nah untuk menyelesaikan secara menyeluruh harus duduk pemerintah Jakarta, pemerintah Pusat, dan pemerintah yang terkena dari kebijakan Transjabodetabek tadi," ucap Pramono pada Senin (17/3/2025).

Load More