Scroll untuk membaca artikel
Reky Kalumata
Rabu, 26 Maret 2025 | 08:47 WIB
Sopir bus mengikuti tes urine di posko kesehatan mudik lebaran 2025 di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Selasa (25/3/2025). ANTARA/Risky Syukur

SuaraJakarta.id - Sebanyak 50 orang sopir bus mengikuti tes urine di posko kesehatan mudik lebaran 2025 di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Selasa.

Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnaen tes urine dilakukan rutin sejak posko kesehatan dibuka mulai 21 Maret 2025.

"Jadi posko ini dimulai dari tanggal 21 Maret 2025 sampai dengan nanti tanggal 11 April 2025, itu adalah masa angkutan Lebaran 2025. Rata-rata per harinya untuk pengemudi ya atau sopir bus, itu lebih kurang 50 orang," kata Revi di lokasi, Selasa seperti dimuat ANTARA.

Selain tes urine, para sopir juga menjalani rangkaian pemeriksaan kesehatan, mulai dari pemeriksaan tekanan darah, gula darah, malaria, alkohol hingga malaria dan lain-lain.

Baca Juga: Dinas TKTE Akui Jakarta Kekurangan Pengawas THR, 40 Orang Awasi 300 Ribu Lebih Perusahaan

"Jadi posko kesehatan di sini melibatkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Sudin Kesehatan Jakbar, Puskesmas serta dibantu dari BNN Provinsi DKI dan lainnya. Itu melakukan pemeriksaan tes urin dan kesehatan pengemudi. Selain itu kita juga dibantu dari Polda Metro," ucap Revi.

Adapun pemeriksaan kesehatan dan tes urine dilakukan untuk memastikan kondisi kesehatan sopir bus angkutan Lebaran.

"Supaya dipastikan pengemudi itu dalam kondisi sehat, terus tidak terpapar narkoba. Karena pengemudi itu kan sangat berbahaya sekali apabila dia sakit atau dia terpapar narkoba, kan bisa membahayakan keselamatan dari penumpang yang diangkut gitu ya," jelas Revi.

Jika hasil cek urine ada yang positif, kata Revi, maka sopir dilarang mengemudikan bus.

"Jadi, kalau misalnya ada terindikasi itu, dia tidak diperbolehkan untuk membawa penumpang. Kalau dia mungkin positif narkoba, maka akan ditindaklanjuti oleh BNN. Sejauh ini belum ada yang positif," pungkas Revi.

Baca Juga: Satpol PP Jakarta Siagakan 1.300 Personel Amankan Lebaran 2025

Lebih lanjut, kata Revi, selain memeriksa kesehatan pengemudi atau sopir bus, posko kesehatan juga melayani pemudik.

"Tes urine ini khusus khusus pengemudi, tapi apabila masyarakat ada yang mau periksa di sini boleh. Kan kita ada gerai gratis juga nih. Itu memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan gratis dan pengobatan gratis," imbuh Revi.

Dishub DKI Imbau Warga yang Mudik Agar Tak Berangkat dari Terminal Bayangan

Dinas Perhubungan DKI Jakarta mengimbau warga yang ingin mudik ke kampung halaman dalam rangka libur Idul Fitri 1446 Hijriah agar tidak menggunakan terminal bayangan.

Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo mengatakan imbauan tersebut dilakukan sebagai upaya menjaga keamanan dan kenyamanan perjalanan.

“Kami terus melakukan penertiban terhadap terminal bayangan dan mengimbau masyarakat untuk berangkat dari terminal resmi agar perjalanan lebih aman dan nyaman,” ujar Syafrin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa seperti dimuat ANTARA.

Syafrin mengajak masyarakat memilih terminal resmi yang dikelola pemerintah, seperti Terminal Kalideres, Kampung Rambutan, Tanjung Priok, dan Pulogebang.

"Kami juga telah menyiapkan tiga terminal bantuan di wilayah Jakarta Utara, Jakarta Barat, dan Jakarta Selatan untuk menekan keberadaan terminal bayangan," kata dia.

Sementara itu, Kepala Terminal Kalideres, Revi Zulkarnain menjelaskan sejak Minggu (23/3) sebanyak 1.500 pemudik telah diberangkatkan dari Terminal Kalideres menuju berbagai kota di Pulau Sumatera dan Jawa.

Pada Lebaran sekarang ini jumlah pemudik yang berangkat dari Terminal Kalideres terus mengalami peningkatan dibandingkan hari biasa.

“Jumlah pemudik sudah meningkat sejak kemarin hingga H-7 ini. Saat ini, lonjakannya mencapai 100 persen dibanding hari-hari biasa,” ujar Revi.

Volume kendaraan di Jalan Kalimalang naik 15 persen pada H-6 Lebaran

Volume kendaraan di Jalan Raya Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur naik mencapai 15 persen dari hari biasanya pada hari keenam (H-6) menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.

"Untuk H-6 tadi sekitar sehabis Isya (pukul 19.30 WIB) peningkatannya sekitar 15 persen. Karena volume kendaraan sudah terlihat sedikit padat," kata Perwira Pengamanan Posko Pengamanan (Pospam) Haji Naman, Jakarta Timur Iptu Sarwono saat ditemui di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Selasa malam.

Terlihat sejak pukul 20.30 WIB arus lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang dari arah Jakarta menuju Bekasi mulai dipadati pemudik yang menggunakan sepeda motor ke arah timur.

Menurut Sarwono, kepadatan arus lalu lintas pada arus mudik ini akan semakin ramai menjelang tengah malam. Pasalnya, jumlah pemudik yang menggunakan sepeda motor diperkirakan akan terus bertambah.

"Iya di Pospam Haji Naman kebetulan sampai jam 21.30 WIB ini kepadatan masih ada. Untuk pengalaman tahun kemarin biasanya sampai jam 23.00 WIB masih padat, tapi kita upayakan untuk pengaturan lalu lintas sehingga lancar," jelas Sarwono seperti dimuat ANTARA.

Sarwono menyebut untuk mengatasi kemacetan di Jalan Raya Kalimalang khususnya di pertigaan Jalan H Naman, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas dengan sistem buka tutup di lampu merah.

Namun, hingga saat ini arus lalu lintas masih terpantau aman sehingga belum diberlakukan rekayasa lalu lintas.

"Biasanya kita kerja sama dengan personel di Sumber Arta untuk di sana tidak ada penyumbatan lalin. Terus biasanya juga kita melakukan lalu lintas di arusnya, yang tadinya dua arah kita jadikan satu arah. Sementara belum ada penguraian, biasanya H-3 itu baru keliatan kepadatan terus kita alihkan arus jadi satu jalur," ucap Sarwono.

Sementara itu, salah pemudik sepeda motor asal Tangerang, Febyan Prayoga (25) mengaku kondisi lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang mulai padat.

Yoga hendak mudik ke Purwokerto bersama rombongannya berjumlah lima orang. Yoga sempat menepi ke SPBU untuk mengisi bensin dan beristirahat sejenak.

"Rombongan motor ada lima, lima orang. Kita tadi berangkat jam tujuh lewat. Perjalananya kira-kira tujuh jam lagi. Biasanya macet di sini dan di Karawang," kata Yoga.

Yoga mengaku mudik lebih awal ke Purwokerto, Jawa Tengah untuk menghindari kemacetan yang diperkirakan terjadi pada H-4 dan H-3 Lebaran.

"Milih hari ini untuk hindari puncak arus mudik pastinya. Puncak arus mudiknya itu kan pasti nanti parah. Kita sudah sering sih mudik naik motor sekitar 7-8 kali. Pasti milih jam malam biar di Pantura adem enggak panas," ucap Yoga.

Load More