Scroll untuk membaca artikel
Chandra Iswinarno | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 14 April 2025 | 22:14 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo. (ANTARA/Lifia Mawaddah).

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ingin melakukan transformasi besar-besaran dalam manajemen Bank DKI. Keinginan tersebut disampaikannya setelah terjadi kebocoran dana yang mengakibatkan adanya gangguan layanan perbankan.

Transformasi itu disebutnya sebagai salah satu upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global. Pramono bahkan menyebut bahwa Jakarta telah merosot dari peringkat kota global dari posisi 54 dari 156 kota dalam 10 tahun terakhir.

"Kita pernah tahun 2015, kita nomor 54 (top kota global) pada waktu itu. Turun terus, sekarang menjadi nomor 74 dari 156 (kota)," ujar Pramono melalui akun Instagram pramonoanungw," Senin (14/4/2025).

Pramono mengatakan, transformasi Bank DKI bisa mendongkrak peringkat Jakarta sebagai kota global. Menurutnya hal ini penting karena Bank DKI sudah tiga mengalami persoalan serupa.

Baca Juga: Kebocoran Dana Bank DKI, Politisi PSI Desak BPK dan OJK Turun Tangan Lakukan Audit

"Ada beberapa hal yang memang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Perbankan yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya. Bank ini (DKI) tidak dikelola secara profesional," katanya.

Ia menilai salah satu penyebab masih buruknya manajemen Bank DKI karena adanya direksi titipan. Akibatnya, muncul oknum yang mencoba memanfaatkan celah di Bank DKI demi kepentingan pribadi.

"Ada ruang-ruang yang gampang orang yang bisa mempermainkan itu, dari dalam terutama," jelasnya.

"Maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional. Nggak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI," katanya menambahkan.

Rebranding Bank DKI

Baca Juga: Tiga Kali Bobol! Sistem IT Bank DKI Lemah, Gubernur Ancam Gandeng Lembaga Audit Internasional!

Kemudian, ia akan melakukan penjenamaan ulang dengan rebranding Bank DKI. Tak hanya dari nama, gedung milik Bank DKI juga akan dibuat lebih ikonik.

Load More