SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung ingin melakukan transformasi besar-besaran dalam manajemen Bank DKI. Keinginan tersebut disampaikannya setelah terjadi kebocoran dana yang mengakibatkan adanya gangguan layanan perbankan.
Transformasi itu disebutnya sebagai salah satu upaya menjadikan Jakarta sebagai kota global. Pramono bahkan menyebut bahwa Jakarta telah merosot dari peringkat kota global dari posisi 54 dari 156 kota dalam 10 tahun terakhir.
"Kita pernah tahun 2015, kita nomor 54 (top kota global) pada waktu itu. Turun terus, sekarang menjadi nomor 74 dari 156 (kota)," ujar Pramono melalui akun Instagram pramonoanungw," Senin (14/4/2025).
Pramono mengatakan, transformasi Bank DKI bisa mendongkrak peringkat Jakarta sebagai kota global. Menurutnya hal ini penting karena Bank DKI sudah tiga mengalami persoalan serupa.
"Ada beberapa hal yang memang perlu mendapatkan perhatian yang serius. Perbankan yang hampir setiap periode selalu ada kasusnya. Bank ini (DKI) tidak dikelola secara profesional," katanya.
Ia menilai salah satu penyebab masih buruknya manajemen Bank DKI karena adanya direksi titipan. Akibatnya, muncul oknum yang mencoba memanfaatkan celah di Bank DKI demi kepentingan pribadi.
"Ada ruang-ruang yang gampang orang yang bisa mempermainkan itu, dari dalam terutama," jelasnya.
"Maka sepenuhnya harus dikelola secara profesional. Nggak boleh lagi titipan dari siapapun untuk direksi Bank DKI," katanya menambahkan.
Rebranding Bank DKI
Baca Juga: Kebocoran Dana Bank DKI, Politisi PSI Desak BPK dan OJK Turun Tangan Lakukan Audit
Kemudian, ia akan melakukan penjenamaan ulang dengan rebranding Bank DKI. Tak hanya dari nama, gedung milik Bank DKI juga akan dibuat lebih ikonik.
"Kita harus memikirkan untuk mengubah nama dki ini. Apakah Bank DKI menjadi Bank Jakarta, atau Bank global, sehingga kita lakukan yang namanya rebranding," jelasnya.
"Dan nanti kita bangun betul-betul menjadi building-nya bank Jakarta. Kalau itu kita lakukan, pasti bisa terbang," katanya.
Sebelumnya, Pramono Anung telah memecat Direktur Teknologi dan Operasional merangkap Direktur Umum Bank DKI, Amirul Wicaksono dari jabatannya sejak Selasa (8/4/2025).
Tak hanya itu, ia juga meminta Divisi yang berkaitan dengan informasi dan teknologi (IT) untuk dirombak besar-besaran.
Kebijakan tersebut diambil setelah adanya kebocoran dana di Bank DKI. Hal ini mengakibatkan aktifnya pemeliharaan sistem berujung peniadaan sejumlah layanan Bank DKI sejak malam takbiran Idulfitri 1446 Hijriah.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
10 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda: Jok Nyaman, Kabin Lega, Harga Bersahabat
-
Swiss-Belresidences Kalibata Hadirkan Suasana Neon Futuristik untuk Meriahkan Tahun Baru 2026
-
Turnamen Padel BSD City Jadi Magnet Artis: Gading Marten, Enzy, hingga Gisel Turun ke Lapangan
-
Studi Ungkap Bahaya Fatal Memberikan HP pada Anak di Bawah 12 Tahun
-
6 Mobil Bekas Fun to Drive untuk Weekend, Biaya Servisnya Tetap Ramah Dompet