Lebih lanjut, Budi mengimbau pendatang baru tak datang ke Jakarta tanpa persiapan. Jika ingin mengadu nasib di Ibu Kota, maka harus ada kepastian tempat tinggal dan pekerjaan.
"Kepada para pendatang, diimbau sudah memiliki kepastian tempat bekerja atau setidaknya memiliki ketrampilan serta jaminan tempat tinggal, agar dapat berkontribusi Bersama-sama membangun kota Jakarta," pungkasnya.
Tak Gelar Operasi Yustisi
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung mengaku tak akan menggelar operasi yustisi untuk membatasi jumlah orang masuk ke Jakarta setelah mudik lebaran Idulfitri 1446 Hijriah. Ia mengaku akan mempersilakan siapapun untuk datang ke Jakarta.
Operasi yustisi sempat dijalankan pada era eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Hanya warga yang memiliki KTP Jakarta atau bekerja di ibu kota yang boleh datang ke Jakarta.
Kebijakan ini disetop pada era eks Gubernur Anies Baswedan yang tak lagi menggelar operasi yustisi. Namun, Pramono mengaku akan membuat semacam pengaturan.
"Jakarta di bawah kepemimpinan saya pasti terbuka, lebih ramah, tetapi juga dengan ketegasan," ujar Pramono di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (3/3/2025).
Meski demikian, Pramono belum mau membeberkan pengaturan yang akan dilakukan nanti lantaran baru akan membahas hal ini bersama jajarannya besok.
"Maka kami belum merumuskan itu karena besok baru akan kami rapatkan untuk itu, besok hari Selasa," ucapnya.
Baca Juga: Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
Pramono mengakui, Jakarta masih memiliki daya tarik bagi masyarakat di berbagai daerah sebagai tempat untuk mengadu nasib. Tak heran, setiap musim mudik banyak perantau yang mengajak kerabat ke Jakarta untuk mencari pekerjaan.
"Selalu ada dari waktu ke waktu pendatang baru jakarta. krn mau bagaimanapun Jakarta masih daya tarik tersendiri bagi siapapun yang mencari lapangan pekerjaan," ungkapnya.
Karena itu, ia berpesan bagi siapapun yang ingin merantau ke Jakarta harus memiliki persiapan matang. Karena pada kenyataannya, kata Pramono, mengadu nasib di Jakarta bukan hal yang mudah.
"Jakarta tidak akan menutup diri, tapi Jakarta akan berbenah untuk supaya orang yg datang ke Jakarta memang betul-betul mereka sadar atas pilihan itu yang tidak mudah juga untuk bekerja di Jakarta," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Dishub DKI: Rute Transjabodetabek Bakal Ditambah dari Pusat Kota Tangerang dan Tangsel
-
Direksi Titipan Biang Kerok? Pramono Anung akan Bongkar Habis Manajemen Bobrok Bank DKI
-
Blok M Jadi Ibu Kota ASEAN? Gubernur Renovasi Besar-Besaran Taman Ini
-
Gubernur Pramono Singgung Performa Inkonsisten Rizky Ridho di Persija: Di Timnas Mainnya Bagus
-
Halal Bihalal Berujung 'Sidang', Gubernur Pramono Tanya Biang Kerok Performa Persija Jeblok
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
10 Mobil Bekas Terbaik untuk Keluarga Muda: Jok Nyaman, Kabin Lega, Harga Bersahabat
-
Swiss-Belresidences Kalibata Hadirkan Suasana Neon Futuristik untuk Meriahkan Tahun Baru 2026
-
Turnamen Padel BSD City Jadi Magnet Artis: Gading Marten, Enzy, hingga Gisel Turun ke Lapangan
-
Studi Ungkap Bahaya Fatal Memberikan HP pada Anak di Bawah 12 Tahun
-
6 Mobil Bekas Fun to Drive untuk Weekend, Biaya Servisnya Tetap Ramah Dompet