Scroll untuk membaca artikel
Hairul Alwan
Sabtu, 03 Mei 2025 | 17:43 WIB
Dua tersangka (dari kiri-kanan) RM dan ESL saat ditangkap oleh Tim Ditresnarkoba Polda Metro Jaya di Tanah Tinggi, Tangerang, Jumat (2/5/2025). [ANTARA/HO-Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya]

Namun, penyalahgunaan ganja dapat menimbulkan dampak serius, terutama bagi kesehatan fisik dan mental orang yang mengkonsumsinya.

Penggunaan ganja secara berlebihan atau tanpa pengawasan medis dapat menyebabkan gangguan kognitif, penurunan daya ingat, dan kesulitan berkonsentrasi.

Pada remaja, konsumsi ganja dikaitkan dengan risiko penurunan IQ dan gangguan perkembangan otak jangka panjang.

Selain itu, ganja juga dapat memicu gangguan psikotik seperti paranoia dan skizofrenia, terutama pada individu dengan riwayat keluarga gangguan mental.

Baca Juga: Tangis Minta Susu Berujung Maut, Berikut Kronologi Pembakaran Anak di Tangerang

Secara fisik, ganja dapat mengganggu fungsi paru-paru, menyebabkan batuk kronis, dan meningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan.

Efek lain yang kerap muncul ketika mengkonsumsi ganja termasuk detak jantung meningkat secara drastis, yang berisiko bagi penderita penyakit jantung.

Meskipun beberapa pihak berargumen soal manfaat medis ganja, penyalahgunaan tanpa pengawasan dapat merusak kesehatan dan kehidupan sosial pengguna.

Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami bahaya ganja secara menyeluruh serta mendukung upaya pencegahan penyalahgunaan ganja, terutama di kalangan remaja dan anak muda. (ANTARA)

Baca Juga: Polisi Kejar Pelaku Pembakar Bocah 4 Tahun di Kosambi Tangerang

Load More