Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Minggu, 01 Juni 2025 | 19:02 WIB
Bintil berisi air timbul di sisi kanan tubuh penderita herpes zoster cacar api (cacar ular) yang disebabkan oleh virus varicella-zoster [Suara.com/ANTARA/HO-Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Maluku]

Stres menjadi salah satu pemicu kekambuhan virus. Rutin melakukan relaksasi seperti meditasi, yoga, atau sekadar hobi santai bisa membantu menurunkan kadar stres.

3. Vaksinasi Herpes Zoster

Vaksin cacar api merupakan langkah pencegahan paling efektif. Vaksin ini direkomendasikan terutama bagi mereka yang berusia di atas 50 tahun atau yang memiliki riwayat penyakit kronis.

“Kita perlu mendiskusikan vaksinasi cacar api ini dengan dokter masing-masing,” kata dr. Sandra.

Baca Juga: Waspada! Kasus DBD di Jakbar Naik Sejak Januari, Kelembapan Suhu Jadi Penyebab

4. Hindari Kontak dengan Penderita

Meski tidak seinfeksius cacar air, virus cacar api bisa menular melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan.

Maka, sebaiknya hindari kontak dekat dengan penderita, terutama jika Anda belum pernah terkena cacar air atau belum divaksin.

Kapan Harus ke Dokter?

Segera konsultasikan ke dokter bila Anda atau anggota keluarga mengalami gejala cacar api.

Baca Juga: Catat! Obat Bayi BBLR dan Penyakit Langka Sudah Disahkan Sebagai Obat Resmi

Penanganan dini sangat penting untuk mencegah komplikasi serius dan mempercepat proses penyembuhan. Terutama jika Anda:

-Berusia di atas 50 tahun

-Mengalami nyeri atau ruam di dekat mata

-Sedang mengidap penyakit kronis

-Merasa nyeri luar biasa sebelum muncul ruam

Cacar api bukan sekadar penyakit kulit biasa, tapi bisa menimbulkan nyeri yang berkepanjangan dan menurunkan kualitas hidup, terutama bagi lansia dan penderita autoimun.

Load More