Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Yunus
Kamis, 26 Juni 2025 | 16:36 WIB
Malam 1 Suro, yang menandai awal tahun dalam kalender Jawa, bukan momen untuk berpesta, melainkan waktu untuk introspeksi, refleksi diri, dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta [Suara.com]

2. Menghindari Pesta Pernikahan dan Perayaan Meriah

Jika Anda berencana menikah, leluhur Jawa sangat tidak menyarankan untuk melangsungkannya di bulan Suro, terutama saat malam puncaknya.

Malam 1 Suro dianggap sebagai waktu untuk prihatin atau berduka atas perjalanan hidup setahun ke belakang, bukan untuk bersuka cita.

Menggelar pesta besar seperti pernikahan atau khitanan dianggap menantang kesakralan bulan ini dan dikhawatirkan akan membawa nasib buruk bagi acara tersebut.

Baca Juga: Harapan Mas Dhito: Kontingen Kabupaten Kediri Masuk 5 Besar Porprov 2025

Inilah mengapa kalender Jawa menjadi sangat penting bagi mereka yang masih memegang teguh tradisi dalam menentukan "hari baik".

3. Tidak Berkata Kasar, Bergunjing, atau Berpikir Negatif

Inilah pantangan yang relevansinya sangat terasa hingga kini. Pada malam yang dianggap penuh energi spiritual, setiap ucapan dan pikiran diyakini memiliki kekuatan yang lebih besar.

Berkata kasar, mengumpat, bergunjing, atau bahkan sekadar memendam pikiran buruk dianggap dapat menjadi "doa" yang terkabul dalam bentuk negatif.

Larangan ini pada dasarnya adalah latihan pengendalian diri. Dengan menjaga lisan dan pikiran, kita diajak untuk membersihkan hati dan memulai tahun yang baru dengan niat yang suci.

Baca Juga: Pemprov DKI Dukung Langkah Gubernur Jabar Membatasi Pembangunan Vila di Puncak

Ini sejalan dengan konsep mindfulness yang sedang tren di kalangan anak muda saat ini.

4. Dilarang Pindah Rumah

Mencari hari baik untuk pindah rumah adalah bagian penting dalam budaya Jawa.

Bulan Suro, khususnya malam 1 Suro, termasuk dalam kategori "hari yang tidak baik" untuk aktivitas besar seperti memulai hidup di tempat baru.

Diyakini, pindah rumah pada waktu ini dapat membawa energi kurang harmonis ke dalam hunian baru, yang berakibat pada ketidaktenangan penghuninya.

5. Tidak Membuat Keributan dan Menjaga Ketenangan

Load More