Budi Arista Romadhoni
Rabu, 09 Juli 2025 | 14:29 WIB
Petugas Suku Dinas Sumber Daya Air mengoperasikan mesin pompa air portabel di Kembangan, Jakarta Barat, Selasa (8/7/2025). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiagakan lebih dari 600 pompa air untuk mengatasi banjir di sejumlah titik di Jakarta. [ANTARA FOTO/Putra M. Akbar/agr]

SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta terus mempercepat upaya pengendalian banjir dengan mengedepankan pendekatan humanis kepada warga.

Langkah konkret pun mulai terlihat di lapangan, termasuk proses normalisasi Kali Ciliwung yang dinilai mendesak demi mencegah banjir berulang.

Normalisasi Ciliwung segera kita lakukan. Dari 14 penlok, empat sudah ditandatangani. Dua di Jakarta Selatan dan dua di Jakarta Timur,” kata Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dikutip dari ANTARA, Rabu (9/7/2025).

Pramono menegaskan bahwa pihaknya menghindari pendekatan kekuasaan dalam proyek ini.

Dia meminta seluruh jajaran melakukan dialog terus-menerus dengan warga terdampak demi menciptakan solusi yang nyaman dan adil.

Dia bahkan mencontohkan kawasan sekitar Tanggul Inspeksi Kali Ciliwung Rawajati yang kini tak lagi layak huni, sehingga langkah relokasi menjadi bagian penting dari upaya penanggulangan jangka panjang.

Di tengah penguatan langkah struktural itu, kondisi banjir di Ibu Kota mulai menunjukkan perbaikan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat bahwa hingga Rabu siang, banjir hanya tersisa menggenangi tiga Rukun Tetangga (RT) dengan ketinggian 10-20 sentimeter.

"Di Jakarta Barat tinggal satu RT dan Jakarta Utara dua RT," kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Baca Juga: 3 Bulan Tanpa Slogan, Gubernur DKI: Kerja Lebih Penting dari Sekadar Kata-kata

Menurut dia, ketinggian air banjir di RT yang berada di Kelurahan Kembangan Utara, Jakarta Barat, saat ini tinggal 20 sentimeter (cm), padahal pada pagi hari masih sekitar 1 meter.

Untuk penyebab banjir, kata Yohan, karena hujan intensitas tinggi dan luapan Kali Angke serta wilayah tersebut berbentuk cekungan.

Sementara itu, di Jakarta Utara, dua RT di Kelurahan Kapuk Muara juga masih tergenang dengan ketinggian air 10 sentimeter. "Untuk di Jakarta Utara penyebabnya hujan tinggi dan adanya banjir rob," katanya.

Kombinasi antara upaya struktural melalui normalisasi sungai dan pendekatan sosial kepada warga diharapkan menjadi langkah berkelanjutan untuk Jakarta yang lebih tahan banjir ke depan.

Load More