Eviera Paramita Sandi
Senin, 01 September 2025 | 16:52 WIB
Rumah Uya Kuya usai dijarah massa pada Sabtu, 30 Agustus 2025 [Suara.com/Tiara Rosana]

SuaraJakarta.id - Sebuah insiden mengejutkan mengguncang jagat hiburan dan politik Indonesia pada Sabtu (30/8/25) malam, ketika kediaman mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sekaligus artis Surya Utama, atau yang lebih dikenal dengan Uya Kuya, di kawasan Jakarta menjadi sasaran amuk massa.

Aksi penggerudukan dan penjarahan tersebut meninggalkan kehancuran total, mengubah rumah Uya Kuya menjadi puing-puing tanpa tersisa barang berharga di dalamnya.

Menghadapi kehancuran yang tak terduga ini, Uya Kuya mengungkapkan rasa ikhlasnya.

Ia bahkan mendoakan agar barang-barang yang diambil dapat bermanfaat bagi para penjarah.

“Semoga apa yang kalian ambil bermanfaat buat kalian,” tulis Uya Kuya dicaption videonya, dikutip dari Instagram @king_uyakuya, Senin (1/9/25).

Unggahan Uya Kuya [Instagram]

Sebelumnya, dengan pasrah ia juga telah menyatakan, “Iya intinya aku Ikhlas saja, nggak apa-apa aku Ikhlas,” tulisnya.

Meskipun demikian, ada kesedihan mendalam yang tak bisa disembunyikan Uya, terutama terkait hewan peliharaannya.

“Cuma yang sedih kucing-kucing, makhluk hidup dijarah, gitu saja,” ucap Uya.

Sebuah pengakuan pilu yang menyoroti dampak emosional di balik kerugian materiil.

Baca Juga: Sterilisasi Kucing Terbanyak, Pramono Anung Terima Penghargaan Rekor MURI

Video yang diposting ulang oleh akun Instagram @pstore.semarang1 memerlihatkan kondisi rumah Uya Kuya pasca-kejadian: berantakan dan luluh lantak.

Lantai satu dan dua dipenuhi puing, dokumen penting berserakan, dan tembok putih dihiasi coretan-coretan kasar demonstran.

Rumah tersebut, yang sebelumnya tertata rapi, kini "hancur bagian dalam maupun luar" akibat serangan brutal dan anarkis.

Para penjarah melompati pagar dan memecahkan kaca untuk masuk, merusak "seluruh fasilitas" dari AC, pakaian, kursi, peralatan dapur, hingga "kucing kesayangan Uya juga menjadi sasaran."

Meskipun beberapa barang berhasil diselamatkan berkat kedatangan anggota Polri dan TNI, sayangnya, barang-barang tersebut sudah dalam kondisi tidak layak pakai.

Dokumen penting milik Uya Kuya dan keluarga, termasuk paspor, juga ditemukan tercecer di luar rumah, bersama foto-foto keluarga yang rusak parah.

Uya Kuya (Instagram/putri_zulhas)

Aksi brutal ini disinyalir dipicu oleh beredarnya video Uya Kuya yang terlihat berjoget di Sidang Tahunan MPR, yang kemudian disalahartikan dan dihubungkan dengan isu kenaikan gaji DPR.

Uya Kuya segera memberikan klarifikasi, menjelaskan bahwa ia berjoget karena "mendengarkan musik Paduan suara dari Unhan."

Ia membantah keras narasi yang menuduhnya merayakan kenaikan gaji DPR atau meledek netizen.

“Kalau aku joget memang bener aku joget karena ada musik di atas kan, tap ikan ada musik Paduan suara dari Unhan, tetapi yang digoreng beberapa kemudian joget seolah kenaikan gaji padahal enggak ada,” urainya.

“Aku juga nggak ngomong apa-apa, video lama seolah-olah aku ngeledekin netizen, dibilang narasinya Rp 3 juta itu kecil, itu bukan aku yang ngomong,” tegasnya.

Namun, "nasi sudah menjadi bubur." Seiring dengan insiden ini, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Amanat Nasional (PAN) melalui siaran persnya, pada Senin, 1 September 2025, memutuskan untuk menonaktifkan Surya Utama (Uya Kuya) sebagai Anggota DPR RI.

Sebuah kisah tragis yang menggambarkan betapa cepatnya gelombang amarah publik dapat mengubah kehidupan seorang tokoh, dari panggung hiburan dan politik menjadi korban kehancuran, meskipun dengan hati yang telah mengikhlaskan.

Load More