SuaraJakarta.id - Ditreskrimsus Polda Metro Jaya beserta Polres dan Polsek jajaran menggelar gerakan pangan murah (GPM) melalui penjualan beras Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Gerakan pangan murah itu berlangsung mulai 27 Agustus lalu hingga Desember 2025 mendatang.
Direskrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak menjelaskan, langkah itu dilakukan untuk mendukung pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat melalui kegiatan penyaluran beras
"Selain itu, gereakan ini juga memastikan ketersediaan beras dengan harga yang terjangkau di tengah masyarakat. Polri ikut turun langsung mengawasi jalannya distribusi pangan," kata Kombes Ade Safri, Rabu (3/9/2025).
Dalam program GPM ini Polda Metro Jaya menyediakan beras SPHP dengan harga terjangkau, Rp55 ribu per karung atau dengan berat 5 kilogram setara Rp 11 ribu per kilogram.
Harga ini jauh lebih murah dibandingkan harga eceran tertinggi (HET) beras medium terbaru yang ditetapkan Badan Pangan Nasional sebesar Rp 13.500 per kilogram.
Tak pelak, masyarakat menyambut antusias gerakan pangan murah ini, sehingga dalam waktu sekejap, beras habis terjual.
"Polri hadir turun langsung memantau jalannya distribusi. Pengawasan ini bertujuan memastikan agar pelaksanaan GPM berjalan lancar, transparan, dan tepat sasaran. Dengan begitu, masyarakat benar-benar merasakan manfaat nyata dari program yang digagas Polri," paparnya.
Mantan Kapolresta Solo itu menambahkan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari capaian distribusi beras SPHP yang baru mencapai 5,87 persen dari target Agustus 2025.
Baca Juga: Layanan SIM Keliling Tersedia di 5 Lokasi DKI Jakarta
Gerakan pangan murah diselenggarakan di lingkup nasional setiap hari hingga Desember 2025 dengan target distribusi 5 ton per hari.
Sementara itu, Kasubdit I Indag Ditreskrimsus Polda Metro Jaya AKBP Muh Ardhila Amry menegaskan program ini memperlihatkan kehadiran negara dalam menjamin kebutuhan pokok masyarakat.
"Dengan dukungan berbagai pihak, Polri ingin memberikan kepastian bahwa stok beras tersedia dengan harga yang terjangkau, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terhadap isu kelangkaan maupun lonjakan harga," jelas Ardhila.
Melalui program ini, Polri berharap dapat menekan harga di pasaran sekaligus membangun kepercayaan publik bahwa negara hadir melalui Polri dalam melindungi kepentingan rakyat.
"Kehadiran Polri bukan hanya sebatas penegakan hukum, tetapi juga menjadi garda terdepan dalam menjaga ketahanan pangan dan stabilitas sosial," tegas Ardhila.
Berita Terkait
Terpopuler
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Daftar HP Xiaomi yang Terima Update HyperOS 3 di Oktober 2025, Lengkap Redmi dan POCO
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 7 Fakta Nusakambangan, Penjara di Jawa Tengah yang Dihuni Ammar Zoni: Dijuluki Pulau Kematian
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Lega! Galian Proyek Air Limbah di TB Simatupang Selesai Lebih Awal, Lalu Lintas..
-
Xi Jinping Bersih-Bersih: 9 Jenderal Top China Dicopot Karena Korupsi
-
Yuk Cepetan Pantau 5 Link Sebar ShopeePay, Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp2,5 Juta
-
Aib Andre Taulany Terancam Dibongkar Erin yang Tak Terima Dibilang Boros
-
PTPJ Hadirkan Ekosistem Emas Berkelanjutan di Minerba Convex 2025