- Populasi kucing liar di Jakarta melonjak drastis hingga diperkirakan mencapai 1,5 juta ekor
- Guru Besar IPB University, mengingatkan ancaman serius dari kucing liar
- Faktor sosial dan budaya memperparah masalah, seperti kebiasaan membuang anak kucing
SuaraJakarta.id - Jakarta bukan hanya bergulat dengan masalah klasik seperti pemukiman ilegal dan krisis air.
Ada satu isu lain yang jarang dibicarakan, namun pelan-pelan menjadi bom waktu: ledakan populasi kucing liar.
Guru Besar IPB University, Prof Ronny Rachman Noor, menyebut fenomena ini tidak bisa dianggap sepele.
Dengan jumlah yang terus meningkat, kucing liar dapat menimbulkan ancaman serius bagi kesehatan masyarakat.
“Kucing memang hewan peliharaan yang menggemaskan. Tapi jika populasinya tidak terkendali, risikonya nyata, mulai dari penyebaran rabies, toxoplasma, hingga penyakit zoonosis lain,” ujar Prof Ronny, mengutip dari website IPB University.
Data Mengejutkan
Berdasarkan catatan Dinas Pangan, Kelautan, dan Pertanian DKI Jakarta, jumlah kucing liar di ibu kota diperkirakan mencapai 860 ribu ekor.
Jika dihitung secara keseluruhan, angkanya bisa menembus 1,5 juta ekor.
Dengan tingkat reproduksi yang tinggi—tiga hingga empat kali melahirkan per tahun—angka ini diprediksi terus melonjak.
Baca Juga: Rapper Melly Mike Menikmati Keindahan Kota Jakarta Lewat Trip Singkat
Prof Ronny mengingatkan, dunia pernah diguncang kasus Feline Coronavirus yang membunuh ratusan ribu kucing di Siprus, Inggris, dan Polandia.
“Kejadian itu menjadi alarm bagi kita semua. Virus ini berpotensi menyebar ke banyak negara, termasuk Indonesia,” katanya.
Dampak Ekologis dan Sosial
Ledakan populasi kucing liar bukan hanya masalah kesehatan. Di Australia, misalnya, kucing liar menjadi predator yang mengancam satwa asli.
Jumlahnya mencapai 7 juta ekor di berbagai wilayah, menekan keanekaragaman hayati.
Di Jakarta, masalah ini juga diperparah oleh rendahnya kesadaran masyarakat.
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Ancaman Baru di Tengah Kota Jakarta: Ledakan Populasi Kucing Liar
-
Anak Ini Belum Sekolah Karena Tak Memiliki Akta Lahir, Mas Dhito Cukupi Kebutuhan Pendidikannya
-
Daftar Lengkap 16 Dokumen Capres-Cawapres yang Sempat Dikecualikan KPU
-
Arya Daru Pangayunan Diduga Panik Diikuti OTK, Sebelum Ditemukan Tewas
-
Ikuti Pelatihan Table Manner Swiss-Belresidences Kalibata, Dapat Sertifikat Internasional