- Sistem data pemantauan memudahkan mengambil langkah-langkah pengendalian pencemaran lingkungan
- Upaya untuk meningkatkan mutu air sungai-sungai di Indonesia
- Mendorong pengelolaan sungai berbasis masyarakat
SuaraJakarta.id - Kementerian Lingkungan Hidup (KLH)/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (BPLH) menyebut telah terjadi peningkatan kualitas mutu air di 1.066 sungai pada 2025.
Dibandingkan penilaian pada 2024, meski mayoritas sungai masih berstatus tercemar ringan.
"Ini ada beberapa sungai yang mengalami peningkatan kualitas, tapi ada banyak juga sungai yang mengalami penurunan kualitas. Kami harapkan dengan adanya sistem data pemantauan ini akan memudahkan kita mengambil langkah-langkah di dalam upaya pengendalian pencemaran lingkungan," kata Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLH/BPLH Rasio Ridho Sani dalam Refleksi Satu Tahun KLH/BPLH di Jakarta pada Senin (20/10).
Menurut data pemantauan kualitas sungai tahun 2025 dibandingkan pada 2024, jumlah sungai yang meningkatkan kualitasnya sebanyak 1.066 sungai dan yang menurun kualitasnya sebanyak 841 sungai.
Dalam periode yang sama status mutu dari 1.989 lokasi pada 20 Daerah Aliran Sungai (DAS) ada dua persen cemar berat, 13,7 persen cemar sedang, 62,5 persen cemar ringan, dan 21,8 persen memenuhi baku mutu sungai.
Sementara itu, lanjutnya, dalam penilaian sementara Indeks Kualitas Air (IKA) 2025 mencapai 71,78 poin, masih belum memenuhi 72,02 poin yang ditargetkan.
Untuk ketercapaian IKA, kata dia, di tingkat provinsi ada 63 provinsi tidak tercapai dan di tingkat kabupaten/kota ada 47 persen tidak tercapai.
Sebagai upaya untuk meningkatkan mutu air sungai-sungai di Indonesia, kata dia, KLH kini tengah mendorong dukungan pengelolaan sungai berbasis masyarakat salah satunya dengan melibatkan komunitas peduli sungai.
Dengan pelibatan itu pihaknya mengharapkan menempatkan masyarakat sebagai penjaga kebersihan dan kelestarian sungai.
Baca Juga: Bersihkan 5 Titik Sungai Ciliwung, Pemuda Pancasila Ubah Sampah Jadi Paving Block
"Saat ini sudah dibentuk dua komunitas sungai. Kita memulai dulu dari Sungai Cipinang, kemudian juga kita memperkuat komunitas sungai di Ciliwung, juga ada gerakan aksi bersih sungai yang kami harapkan terus menerus kita lakukan, sehingga sungai menjadi bagian dari kehidupan masyarakat yang berada di pinggir sungai," tutur Rasio Ridho Sani.
Berita Terkait
Terpopuler
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- 25 Kode Redeem FC Mobile 18 Oktober 2025: Klaim Pemain OVR 113, Gems, dan Koin Gratis!
- Bukan Main-Main! Ini 3 Alasan Nusakambangan, Penjara Ammar Zoni Dijuluki Alcatraz Versi Indonesia
Pilihan
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
Terkini
-
Cinta Ditolak, Rumah Dibakar! Pria di Jagakarsa Nekat Lakukan Ini pada Mantan Pacar
-
Antara Harapan dan Kenyataan: Kualitas Air Sungai di Indonesia 2025
-
Jalan Pengunjuk Rasa ke Istana Merdeka Diblokade Aparat, Ini Isi Demo Mahasiswa
-
4 Link DANA Kaget Diburu, Peluang Saldo Rp349 Ribu di Depan Mata, Bisa untuk Nongkrong Awal Pekan
-
Langit Jakarta Tercemar Mikroplastik! Ini Solusi Pemprov DKI