- Pendapatan konsolidasian 2025 tercatat sebesar USD288,2 juta.
- Posisi kas yang kuat mencapai USD89 juta, meningkat sekitar 31% dari USD68 juta pada Desember 2024.
- Transformasi TBS menuju portofolio bisnis hijau semakin solid.
SuaraJakarta.id - PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) mengumumkan kinerja keuangan dan perkembangan strategis untuk kuartal III tahun 2025.
Setelah menyelesaikan fase awal transformasi portofolio dan divestasi dua pembangkit listrik tenaga uap, TBS kini memasuki tahap konsolidasi dan penguatan operasional untuk membangun pondasi bisnis hijau yang lebih solid, efisien, dan berkelanjutan.
Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, Perseroan mencatat pendapatan konsolidasian sebesar USD288,2 juta, menurun 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya akibat dinamika harga batu bara.
Di lain pihak, transformasi TBS menuju portofolio bisnis hijau semakin solid, dengan capaian yang mulai terlihat nyata. Segmen pengelolaan limbah kini jadi penyumbang terbesar dengan sekitar 39% dari total pendapatan, naik signifikan sebesar 1.048% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.
Sementara kendaraan listrik dan energi terbarukan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif terhadap portofolio non-batubara.
Kinerja keuangan TBS pada periode ini dipengaruhi oleh rugi non-tunai (non-kas) yang bersifat satu kali (one-time) dan tidak berulang (non-recurring), terutama berasal dari transaksi divestasi dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta biaya akuisisi bisnis hijau.
Di sisi lain, hasil divestasi PLTU tersebut memberikan tambahan dana bagi TBS untuk memperkuat ekspansi ke bisnis berkelanjutan.
Jika dikecualikan dampak satu kali transaksi tersebut serta kinerja bisnis pertambangan batu bara akibat penurunan harga komoditas, TBS mencatat keuntungan sekitar USD1,8 juta.
Capaian ini sejalan dengan Adjusted EBITDA sebesar USD31,8 juta dan mencerminkan efisiensi operasional dan kemajuan signifikan dari transformasi bisnis hijau TBS.
TBS menutup kuartal ketiga dengan posisi kas yang solid sebesar USD89 juta, naik signifikan dari USD68 juta pada akhir 2024, didukung hasil divestasi serta penerbitan instrumen Sukuk Wakalah dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2025.
Dengan total utang yang terkendali, struktur keuangan TBS berada pada posisi yang sehat untuk menopang ekspansi pilar hijau berikutnya.
Salah satu tonggak penting di paruh kedua 2025 adalah peluncuran identitas baru CORA Environment, menggantikan Sembcorp Environment di Singapura.
Melalui CORA, TBS memperluas kapabilitas waste-to-energy di tingkat regional dan mempercepat transfer teknologi ke Indonesia.
CORA kini didukung lebih dari 700 karyawan dan 300 armada operasional, menjalankan layanan pengumpulan, daur ulang, insinerasi, serta pemulihan sumber daya berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi dan kepatuhan lingkungan.
Ke depan, CORA menyiapkan investasi sebesar lebih dari 200 juta dolar Singapura dalam lima tahun mendatang untuk memperkuat jaringan pengelolaan limbah, termasuk pembangunan infrastruktur recycling yang ditargetkan rampung di tahun 2026.
Berita Terkait
- 
            
              BNI Lepas 27.300 Pelari di Wondr JRF 2025 untuk Dorong Ekonomi Hijau dan Gaya Hidup Sehat
- 
            
              IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15.1% di Akhir Triwulan III 2025
- 
            
              Greenhope dan AMBI Dukung Penuh Transisi Industri Hijau Nasional
- 
            
              Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
- 
            
              Pembiayaan Iklim Jadi Tantangan, Indonesia Butuh USD 28 Miliar untuk Transisi Hijau
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
- 
            
              5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
- 
            
              Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
- 
            
              Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
- 
            
              3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
- 
            
              Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
- 
            
              Mas Dhito Minta Tiap SPPG di Kabupaten Kediri Komitmen Jaga Keamanan Pangan MBG
- 
            
              Dari Batu Bara ke Energi Bersih: Babak Baru Transformasi Menuju Ekonomi Hijau
- 
            
              Divonis 4 Tahun Penjara, Nikita Mirzani Dipeluk Oky Pratama Dan Sebut Akan Banding
- 
            
              Alasan Sandra Dewi Mendadak Cabut Gugatan Keberatan Penyitaan Aset
- 
            
              Menkeu Purbaya Akui Songong di Awal Jabatan: Dirujak Satu Hari Saya