Rully Fauzi
Selasa, 28 Oktober 2025 | 15:35 WIB
PT TBS Energi Utama Tbk, perusahaan publik yang tengah bertransformasi dari bisnis berbasis ekstraktif jadi pelopor di sektor bisnis hijau . [dok. TBS]
Baca 10 detik
  • Pendapatan konsolidasian 2025 tercatat sebesar USD288,2 juta.
  • Posisi kas yang kuat mencapai USD89 juta, meningkat sekitar 31% dari USD68 juta pada Desember 2024.
  • Transformasi TBS menuju portofolio bisnis hijau semakin solid.

SuaraJakarta.id - PT TBS Energi Utama Tbk (TBS) mengumumkan kinerja keuangan dan perkembangan strategis untuk kuartal III tahun 2025.

Setelah menyelesaikan fase awal transformasi portofolio dan divestasi dua pembangkit listrik tenaga uap, TBS kini memasuki tahap konsolidasi dan penguatan operasional untuk membangun pondasi bisnis hijau yang lebih solid, efisien, dan berkelanjutan.

Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, Perseroan mencatat pendapatan konsolidasian sebesar USD288,2 juta, menurun 14% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya akibat dinamika harga batu bara.

Di lain pihak, transformasi TBS menuju portofolio bisnis hijau semakin solid, dengan capaian yang mulai terlihat nyata. Segmen pengelolaan limbah kini jadi penyumbang terbesar dengan sekitar 39% dari total pendapatan, naik signifikan sebesar 1.048% dari periode yang sama di tahun sebelumnya.

Sementara kendaraan listrik dan energi terbarukan terus menunjukkan pertumbuhan yang positif terhadap portofolio non-batubara.

Kinerja keuangan TBS pada periode ini dipengaruhi oleh rugi non-tunai (non-kas) yang bersifat satu kali (one-time) dan tidak berulang (non-recurring), terutama berasal dari transaksi divestasi dua pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) serta biaya akuisisi bisnis hijau.

Di sisi lain, hasil divestasi PLTU tersebut memberikan tambahan dana bagi TBS untuk memperkuat ekspansi ke bisnis berkelanjutan.

Jika dikecualikan dampak satu kali transaksi tersebut serta kinerja bisnis pertambangan batu bara akibat penurunan harga komoditas, TBS mencatat keuntungan sekitar USD1,8 juta.

Capaian ini sejalan dengan Adjusted EBITDA sebesar USD31,8 juta dan mencerminkan efisiensi operasional dan kemajuan signifikan dari transformasi bisnis hijau TBS.

TBS menutup kuartal ketiga dengan posisi kas yang solid sebesar USD89 juta, naik signifikan dari USD68 juta pada akhir 2024, didukung hasil divestasi serta penerbitan instrumen Sukuk Wakalah dan Obligasi Berkelanjutan I Tahun 2025.

Dengan total utang yang terkendali, struktur keuangan TBS berada pada posisi yang sehat untuk menopang ekspansi pilar hijau berikutnya.

Salah satu tonggak penting di paruh kedua 2025 adalah peluncuran identitas baru CORA Environment, menggantikan Sembcorp Environment di Singapura.

Melalui CORA, TBS memperluas kapabilitas waste-to-energy di tingkat regional dan mempercepat transfer teknologi ke Indonesia.

CORA kini didukung lebih dari 700 karyawan dan 300 armada operasional, menjalankan layanan pengumpulan, daur ulang, insinerasi, serta pemulihan sumber daya berbasis digital untuk meningkatkan efisiensi dan kepatuhan lingkungan.

Ke depan, CORA menyiapkan investasi sebesar lebih dari 200 juta dolar Singapura dalam lima tahun mendatang untuk memperkuat jaringan pengelolaan limbah, termasuk pembangunan infrastruktur recycling yang ditargetkan rampung di tahun 2026.

Load More