Eviera Paramita Sandi
Sabtu, 01 November 2025 | 20:41 WIB
Ilustrasi Hujan (Unsplash/Lala Azizli)
Baca 10 detik
  • BMKG imbau waspada bencana hidrometeorologi akibat peningkatan curah hujan hingga Februari 2026.
  • Pemicunya adalah suhu muka laut hangat, aktifnya monsun Asia, dan fenomena La Niña yang lemah.
  • Masyarakat diminta memantau info cuaca resmi untuk antisipasi potensi banjir, genangan, & longsor.

SuaraJakarta.id - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi peningkatan curah hujan yang dapat memicu bencana hidrometeorologi di sebagian besar wilayah Indonesia.

Peningkatan intensitas hujan ini diperkirakan terjadi selama periode puncak musim hujan, yang berlangsung dari November 2025 hingga Februari 2026.

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, dalam konferensi pers di Jakarta, Sabtu (1/11/2025), menyatakan ada dua faktor utama pemicu kondisi ini.

Pertama, suhu muka laut di perairan Indonesia yang lebih hangat dari kondisi normal.

“Suhu muka laut saat ini 0,5 hingga 3 derajat Celsius lebih hangat dari normal. Kondisi ini memperkuat proses penguapan dan pembentukan awan hujan,” jelas Dwikorita.

Faktor kedua adalah aktifnya angin monsun Asia yang membawa massa udara lembap dari Samudra Hindia ke wilayah Indonesia.

Kombinasi kedua fenomena ini, menurut BMKG, secara signifikan memperkuat potensi hujan lebat, terutama di wilayah Jawa bagian barat dan tengah, Sumatra bagian barat, serta Kalimantan bagian barat.

Selain itu, BMKG juga mendeteksi adanya fenomena La Niña lemah yang diprediksi akan bertahan hingga Maret 2026.

"Indeks La Niña saat ini berada di kisaran minus 0,61. Ini bisa memperpanjang durasi musim hujan di sebagian wilayah," tambah Dwikorita.

Baca Juga: Pahlawan Skincare Sepanjang Tahun: 3 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Bikin Kulit Kering

Dengan meningkatnya potensi curah hujan ekstrem, BMKG meminta masyarakat untuk proaktif memantau informasi peringatan dini cuaca melalui kanal resmi BMKG.

Langkah ini penting untuk mengantisipasi risiko bencana seperti genangan, banjir, dan tanah longsor yang dapat terjadi sewaktu-waktu.

Load More