- PMTI menilai materi yang dibawakan Pandji bukan sekadar candaan, tetapi bentuk penghinaan
- Praktik menyimpan jenazah dalam tradisi Toraja tidak dilakukan sembarangan
- Pandji didesak minta maaf ke warga Toraja
"Ini bukan hanya soal satu suku, tapi pelajaran bagi semua pihak agar tidak seenaknya mempermainkan budaya orang lain, sekalipun dalam konteks humor," ungkapnya lagi.
Menurutnya, humor seharusnya digunakan untuk membangun kesadaran, bukan memperkuat stereotip.
"Tidak semua hal bisa dijadikan bahan tertawaan. Bagi kami, ini bukan lucu, ini menyakitkan. Apalagi diucapkan oleh publik figur," ucapnya.
Pandji, yang selama ini dikenal lewat komedi cerdas dan kritik sosialnya, belum memberikan tanggapan resmi atas polemik tersebut.
Namun, desakan agar ia segera memberikan klarifikasi dan permintaan maaf terus menguat di berbagai platform.
Sebelumnya, potongan video berdurasi singkat yang menampilkan komika Pandji Pragiwaksono mendadak viral di media sosial.
Dalam cuplikan itu, Pandji melontarkan materi stand-up yang dianggap menyinggung masyarakat Toraja.
Ia menyebut banyak warga Toraja jatuh miskin karena memaksakan diri menggelar pesta kematian.
Bahkan menggambarkan jenazah keluarga yang belum dimakamkan dibiarkan terbaring di ruang tamu, tepat di depan televisi.
Baca Juga: Bank Mandiri Akselerasi Industri Kopi Nasional Lewat Jakarta Coffee Week 2025
"Di Toraja, kalau ada keluarga yang meninggal makaminnya pakai pesta yang mahal banget. Bahkan banyak orang Toraja yang jatuh miskin habis bikin pesta untuk pemakaman keluarganya," ujar Pandji dalam video tersebut.
"Dan banyak yang ga punya duit untuk makamin, akhirnya jenazahnya dibiarin aja gitu. Ini praktik umum. Jenazahnya ditaruh aja di ruang TV di ruang tamu gitu. Kalau untuk keluarganya sih biasa aja ya, tapi kalau ada yang bertamu kan bingung ya. Nonton apapun di TV berasa horor," sebutnya disambut tawa penonton.
Namun di luar panggung, tawa itu berubah menjadi gelombang amarah. Potongan tersebut menuai kecaman, terutama dari kalangan masyarakat Toraja yang menilai pernyataan Pandji melecehkan nilai-nilai budaya dan adat mereka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jangan Asal Terima! Galon Kusam dan Buram Ternyata Simpan Risiko Zat Kimia Berbahaya
-
Nikmati Liburan Akhir Tahun di Rumah Saja, Ini Tips Upgrade Kenyamanan Tanpa Worry
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
Cek Fakta: Viral Video Menkeu Purbaya Semprot DPR Habiskan Rp20 Miliar di Rapat, Ini Faktanya
-
Cek Fakta: Viral Ivan Gunawan Bagi-Bagi Uang Khusus Lansia, Ini Faktanya!