Eviera Paramita Sandi
Kamis, 06 November 2025 | 20:00 WIB
Uya Kuya dan Astrid saat mengunjungi kediamannya setelah di jarah (YouTube/ Uya Kuya TV)
Baca 10 detik
  • Uya Kuya menyesal terlalu positif thinking, hal itu membuatnya lengah saat rumahnya dijarah massa.
  • Karena optimis berlebihan, Uya dan keluarga tidak mengevakuasi barang berharga saat keluar rumah.
  • Uya kini belajar untuk tidak terlalu optimis dan lebih cepat mengklarifikasi fitnah yang menimpanya.

Ia mematikan panggilan video yang memantau situasi dan memilih untuk ikhlas bersama sang istri, menutup lembaran kelam dengan kesadaran bahwa sikap positif harus diimbangi dengan kewaspadaan.

“Waktu orang masih mencoba masuk tapi masih dijaga oleh warga itu gue masih video call. Tapi pas ‘Pak, Mas Uya bobol masuk ke dalam’. Oh ya udah gue matiin, gue pegangan tangan sama istri gue, aduhh gue mau nangis.. Gue bilang ‘ikhlas kita Ikhlas’, udah gue udah nggak mau lihat lagi,” tutupnya.

Kontributor : Kanita

Load More