Habis LG dan Suzuki, Giliaran 88 Karyawan Spareparts Mobil Cikarang Corona

Klaster pabrik di Bekasi terus bermunculan.

Pebriansyah Ariefana
Selasa, 01 September 2020 | 08:17 WIB
Habis LG dan Suzuki, Giliaran 88 Karyawan Spareparts Mobil Cikarang Corona
Warga DKI Jakarta antusias mengikuti uji cepat virus corona (COVID-19) di area Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB), kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (21/6/2020). (ANTARA/Fauzi Lamboka)

SuaraJakarta.id - Klaster pabrik di Bekasi terus bermunculan, kini ada 88 karyawan pabrik spareparts mobil di Cikarang, Kabupaten Bekasi positif corona. Sebanyak 68 orang dari jumlah itu adalah warga Bekasi.

Hal itu dicatat Juru Bicara Satgas Covid-19, Kabupaten Bekasi, dr Alamsyah.

"(Perusahaan) spareparts mobil 88 orang," kata Alamsyah saat dikonfirmasi wartawan, Senin kemarin.

Dia mengatakan dari 88 orang yang terpapar, sudah ada enam yang dinyatakan sembuh. Kegiatan operasional pabrik pun dihentikan sebagian.

Baca Juga:Cara Pinjam Mobil Mewah Wakil Wali Kota Bekasi untuk Pernikahan, Gratis!

"Sebagian unit (sudah) ditutup," terang dia.

Munculnya kasus positif baru di pabrik spareparts mobil ini, menambah deretan panjang kasus positif di kawasan industri.

Pada awal pekan lalu, muncul klaster baru di pabrik LG Electronics, kawasan MM2100, Cikarang Barat sebanyak 242 kasus.

Kemudian, tak lama berselang ada juga kasus yang berasal dari pabrik perakitan sepeda motor asal Jepang, Suzuki, di area Tambun Selatan sebanyak 71 kasus. Sebelumnya, dihubungi terpisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Bekasi, Suhup, menyebutkan, setidaknya ada faktor yang tak bisa dikendalikan penuh oleh perusahaan terhadap karyawan mereka. Di antaranya adalah pengawasan di luar tempat kerja.

“Yang tidak bisa kita pantau terus menerus karena tidak ada perusahaan yang bisa memantau karyawaan (selama) 24 jam,” ujar Suhup.

Baca Juga:Mutasi Baru Corona di Indonesia 10 Kali Lebih Menular, Haruskah Khawatir?

Menurut Suhup, perusahaan sudah mengawasi gerak gerik karyawan mulai dari tempat makan siang, tempat produksi, tempat beribadah dan lain-lain.

Namun, buruh-buruh yang bekerja di Kabupaten Bekasi tidak hanya berdomisili dari satu wilayah saja.

“(Mereka) ada yang dari Jakarta, dari Kota Bekasi, dari Depok, dari Tangerang, dari Karawang, jadi ya begitu,” terang dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini