Resmikan Tugu Peringatan Covid-19, Anies: Semoga Kita Bisa Lebih Waspada

Pada Tugu Peringatan Covid-19 itu tertulis jumlah pasien corona beserta jumlah pasien yang sudah meninggal.

Rizki Nurmansyah | Fakhri Fuadi Muflih
Selasa, 01 September 2020 | 22:29 WIB
Resmikan Tugu Peringatan Covid-19, Anies: Semoga Kita Bisa Lebih Waspada
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (tengah) meresmikan Tugu Peringatan Covid-19 di sisi barat Danau Sunter, Kelurahan Sunter Jaya, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020). [Ist]

SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meresmikan Tugu Peringatan Covid-19 berbentuk makam di kawasan RW 14 Kelurahan Sunter Jaya Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (1/9/2020).

Anies meminta melalui monumen ini, masyarakat bisa mengingat untuk menerapkan protokol kesehatan.

Pantauan Suara.com di lokasi, monumen ini berbentuk makam yang didirikan di atas empat tiang besi.

Pada makam itu, dituliskan jumlah pasien corona beserta jumlah pasien yang sudah meninggal.

Baca Juga:Angka Corona Makin Tinggi, Anies Bakal Terapkan Pembatasan Berskala Lokal

Anies mengatakan melalui monumen ini, masyarakat bisa menyadari ancaman virus corona yang jelas-jelas membahayakan masyarakat.

"Saya ingin sampaikan apresiasi tugu peringatan ini. Jadi ini peringatan kepada semua atas ancaman Covid-19. Sehingga kita harapannya bisa lebih tertib dalam menjalankan protokol kesehatan," ujar Anies dalam peresmian Tugu Peringatan Covid-19 di dekat danau Sunter, Selasa (1/9/2020).

Ia meminta agar masyarakat senasntiasa menggunakan masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan terus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Tugu berbentuk makam ini diharapkan bisa menyadarkan warga akan bahayanya corona.

"Saya sampaikan kepada masyarakat ini sebuah inisiatif masyarakat yang harus diapresiasi sebagai pengingat kepada semuanya dan mudah-mudahan kita bisa lebih waspada," jelasnya.

Baca Juga:Ruang ICU Nyaris Penuh, Anies Akan Tambah RS Rujukan Covid-19 di DKI

"Sehingga kita bisa memastikan mata rantai itu putus. Karena banyak dari kita yang belum tentu bisa melakukan isolasi dengan baik, efeknya keluarga terpapar, tetangga terpapar, kolega terpapar," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak