Diduga Dipersekusi Oknum Aparat Desa, Jazuli Digebuki dan Dilempar Asbak

Atas dugaan penganiayaan ini, Ahmad Jazuli melapor ke polisi.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 02 September 2020 | 19:26 WIB
Diduga Dipersekusi Oknum Aparat Desa, Jazuli Digebuki dan Dilempar Asbak
Gara-gara viralkan sebuah rumah kumuh di desanya, Ahmad Jazuli dipukuli belasan orang. (Bantenhits)

SuaraJakarta.id - Ahmad Jazuli, warga Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang, mengungkapkan kronologi dugaan persekusi yang menimpa dirinya.

Aang, sapaan akrab Ahmad Jazuli, mengaku telah digebuki dan dilempar asbak. Peristiwa itu terjadi saat ia berada di sebuah ruangan aula Balai Desa Parahu.

"Belum sempat disidang, dieksekusi. Dilempar asbak sama sekdes dua kali. Di situ terjadi keributan. Dari belakang semua (dipukul dan dilempar asbak)," ujar Jazuli dihubungi SuaraJakarta.id, Rabu (2/9/2020).

Jazuli mengisahkan, semula dirinya dijemput dengan motor dan mobil pickup oleh warga. Jumlahnya tak terhitung, diperkirakan puluhan orang.

Baca Juga:Cerita Pilu Ayah Korban Pencabulan: Dengar Rintihan Kesakitan Sang Anak

"Berhubung salah satu RT, kasihan sama saya, jadi saya dibonceng naik motor. Kalau ditaiki losbak sama saja saya bunuh diri. Bohong kalau enggak digebuki," ucapnya.

"Saya langsung dibawa ke balai desa. Di balai desa saya dipukulnya dan dieksekusi," lanjutnya.

Karena kondisi semakin memanas, Jazuli langsung diamankan oleh salah satu pihak RT ke dalam ruangan Kepala Desa (Kades).

"Kalau enggak habis saya. Setelah beberapa saat mulai meredam, saya diminta untuk minta maaf. Saya minta maaf saat itu, videonya juga ada," sebutnya.

"Jadi kayak diintimidasi minta maaf juga. Iya (terpaksa). Kemudian, saya diantarkan kembali pulang ke rumah dan malam harinya saya laporan ke aparat kepolisian," paparnya.

Baca Juga:Fakta Baru Penemuan Bayi Baru Lahir di Semak-Semak: Ada Bekas Darah

Kepala Desa (Kades) Parahu Taufik Aliudin saat ditemui di kantornya, Selasa (1/9/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]
Kepala Desa (Kades) Parahu Taufik Aliudin saat ditemui di kantornya, Selasa (1/9/2020). [Suara.com/Ridsha Vimanda Nasution]

Aang menegaskan tidak akan mencabut laporannya atas dugaan penganiayaan tersebut. Kecuali, terduga pelaku penganiayaan sudah tertangkap.

"Kalau pelakunya sudah ketangkap, saya orangnya welcome. Enggak apa-apa (cabut laporan). Ini seperti ditutupin," jelasnya.

"Tunjukan saja orangnya, kalau pingin dicabut (laporan) ya sudah jangan ditutupin," lirihnya.

Viralkan Rumah Kumuh

Diberitakan sebelumnya, dugaan penganiayaan terjadi terhadap Ahmad Jazuli pada, Jumat (28/8/2020) lalu.

Dia diduga dipukuli belasan orang usai memviralkan rumah kumuh di desanya.

Ia memposting rumah kumuh milik kakek Markuh dalam akun Facebook-nya @Jaseng.

Bantah Digebuki

Setelah Suara.com mencoba klarifikasi ke Kades Parahu Taufik Aliudin ternyata warga marah atas komentar Ahmad Jazuli.

Menurut Taufik, komentar Aang membuat anak dari pengurus RT dan RW tersinggung. Ia pun membacakan komentarnya tersebut.

"Saya bacakan komentarnya, 'Aparat desa buta dan bodoh, kita warganya kasih tahu saja. Mana kepeduliannya Jaro, RT, RW bodoh kabeh cuma pintar buat dirinya'," papar Taufik seraya menunjukkan bukti komentar tersebut.

Komentar Aang terkait postingan kediaman Markuh, seorang kakek yang tinggal di rumah kumuh di Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.
Komentar Aang terkait postingan kediaman Markuh, seorang kakek yang tinggal di rumah kumuh di Desa Parahu, Kecamatan Sukamulya, Kabupaten Tangerang.

Di samping itu, Taufik juga membantah Ahmad Jazuli dianiaya oleh sejumlah orang.

"Nggak benar itu (Aang) dipukulin. Kalau ada pukulan pasti ada lebam di wajahnya," tegas Taufik.

Kontributor : Ridsha Vimanda Nasution

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak