Terus Bertambah, Ratusan Rw di Kota Bogor Masuk Zona Merah Virus Corona

50 kelurahan dinyatakan zona merah.

Pebriansyah Ariefana
Kamis, 03 September 2020 | 11:03 WIB
Terus Bertambah, Ratusan Rw di Kota Bogor Masuk Zona Merah Virus Corona
Wali Kota Bogor Bima Arya (kanan) melihat proses penyegelan toko busana yang melanggar aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (4/5). [ANTARA FOTO/Arif Firmansyah]

SuaraJakarta.id - Ratusan RW di Kota Bogor masuk zona merah virus corona. Jumlah ini terus meningkat tiap hari.

Sementara itu di tingkat kelurahan sebanyak 50 kelurahan dinyatakan zona merah atau mencapai 73,52 persen dari total keseluruhan keseluruhan yang berjumlah 68.

Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kota Bogor merilis peta sebaran konfirmasi Covid-19 di tingkat RW pada Rabu (2/9/2020).

Berdasarkan data Satgas Covid-19 dari 797 total RW di Kota Bogor tercatat sebanyak 116 RW berstatus zona merah Corona.

Baca Juga:Tak Sabar Tunggu Hasil Swab, Ayah Jemput Paksa Jenazah Anaknya Pakai Motor

Jumlah bertambah sebanyak 2 RW.

Sementara itu total kasus positif di Kota Bogor sebanyak 666, pasien positif yang masih sakit sebanyak 240.

Pasien sembuh bertambah 7 menjadi 394 dan meninggal 32 orang.

Kontak erat total sebanyak 1410, selesai dikarantina 1164, masih dikarantina 246 bertambah 8.

Kasus suspek Corona 2435 bertambah 10 orang, sembuh 2309, masih sakit 88 dan meninggal 38 orang.

Baca Juga:Seperti Kelereng, Ini Tampilan Virus Corona Saat Serang Saluran Pernapasan!

Sementara itu, kemarin Wali Kota Bogor Bima Arya mengunjungi dua rumah sakit di daerah itu, yakni RS Marzoeki Mahdi dan RS Hermina untuk mengecek persiapan penambahan ruang rawat dan isolasi untuk pasien positif COVID-19.

"Lonjakan kasus positif COVID019 di Kota Bogor harus segera diantisipasi. Jangan sampai tidak tertangani," kata dia saat mengunjungi RS Hermina di Kota Bogor, Rabu.

Ia menuturkan kamar perawatan isolasi untuk pasien kasus positif COVID-19 di seluruh RS di Kota Bogor ada 258 tempat tidur. Sebanyak 120 tempat tidur di antaranya ada di RSUD Kota Bogor.

"Sekitar 80 persen dari jumlah ruang perawatan isolasi itu sudah terisi," katanya.

Oleh karena itu, kata dia, lonjakan kasus positif COVID-19 di Kota Bogor yang trennya masih tinggi harus diantisipasi dengan menambah ruang rawat isolasi.

Kedua rumah sakit yang dikunjungi Bima Arya menyiapkan penambahan ruang rawat khusus isolasi. Pihak RS Marzieki Mahdi menyiapkan lima ruangan rawat khusus isolasi, tiga di antaranya berkompresi negatif, sedangkan RS Hermina menyiapkan beberapa ruang rawat khusus isolasi dengan 15 tempat tidur.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Rumah Sakit Marzoeki Mahdi dan Rumah Sakit Hermina, yang menambah ruang isolasi untuk pasien kasus positif COVID-19," katanya.

Untuk orang tanpa gejala (OTG), menurut Bima, disiapkan tempat isolasi mandiri secara khusus di Pusat Rehabilitasi Narkoba milik Badan Narkotika Nasional (BNN) di Lido.

"Tim dari Dinas Kesehatan Kota Bogor sedang melobi untuk melakukan kerja sama," katanya.

Direktur RS Hermina Bogor, Emma Ratnawati, mengatakan pihaknya semula menyiapkan 15 tempat tidur untuk pasien positif COVID-19.

"Saat ini kami sudah menyiapkan 15 tempat tidur lagi," katanya.

Pihaknya juga mengantisipasi lonjakan kasus positif COVID-19 dan siap menambah tujuh tempat tidur lagi untuk pasien positif COVOD-19.

"Jadi seluruhnya akan kami siapkan 37 tempat tidur," katanya.

Berdasarkan data harian COVID-19 Dinas Kesehatan Kota Bogor, Rabu, ada 666 kasus positif COVID-19. Dari jumlah tersebut, 394 kasus dinyatakan sembuh atau selesai isolasi, 32 kasus positif meninggal dunia, serta 240 kasus positif masih sakit atau menjalani isolasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak