Gadis Penggembala Sapi Diperkosa di Musala, Dilihat Ibu Sendiri

Saat itu hujan deras.

Pebriansyah Ariefana
Senin, 07 September 2020 | 07:57 WIB
Gadis Penggembala Sapi Diperkosa di Musala, Dilihat Ibu Sendiri
Ilustrasi tindak pidana pemerkosaan.[Shutterstock]

SuaraJakarta.id - Anak gadis di bawah umur diperkosa seorang kakek-kakek berusia 50 tahun berinisial A. Gadis itu diperkosa di Musala, tempat ibadah umat Muslim.

Aksi bejad si kakek itu dipergoki ibu sang gadis. Bak disambar geledek, perkosaan itu dilihat sang ibu dengan mata kepalanya sendiri.

Perkosaan anak di bawah umur itu diungkap Kepolisian Sektor (Polsek) Lintau Buo. A pun menyerahkan diri setelah sebelumnya lari.

"Pelaku ini sempat menghilang dan melarikan diri. Setelah kita berupaya melakukan pencarian, ternyata dia menyerahkan diri tadi pagi, sekitar pukul 10.00 WIB,” kata Kepala Polsek Lintau Buo, Iptu Surya Wahyudi kepada Padangkita.com, Minggu (6/9/2020) kemarin.

Baca Juga:Dipaksa Minum Air Jampi-jampian, Gadis ABG Disodomi Centeng Tanah

A mencabuli anak perempuan yang baru berusia 9 tahun. Informasi yang diterima Padangkita.com, tindakan bejat itu dilakukan di sebuah musala yang sudah tidak dipakai lagi di Jorong Tigo Tumpuak, Nagari Taluak, Kecamatan Lintau Buo, Kabupaten Tanah Datar.

Surya menyebutkan, pencabulan terjadi pada Sabtu (5/9/2020), sekitar pukul 14.30 WIB. Pada saat itu, kata Surya, anak gadis dan pelaku tengah mengembalakan sapi di area persawahan tidak jauh dari rumah korban.

"Awalnya anak ini mengembala sapi sendirian, lalu datang pelaku ini dan mengembalakan sapinya juga dekat sapi korban," ujar Surya.

Ketika itu, lanjut Surya, tiba-tiba datang hujan disertai angin kencang.

Pelaku mencari tempat berteduh ke musala kosong, dan mengajak korban.

Baca Juga:Anak Diperkosa, Suami Lumpuh Ditangkap, Istri: Ya Allah, Mana Keadilan?

Di musala kosong ini lah pelaku melancarkan aksi bejatnya.

Pelaku meniduri korban yang memang tak kuasa melawan.

Selang beberapa lama, ibu kandung korban datang menjemput anaknya.

Namun, alangkah kagetnya sang ibu melihat anak kandungnya ditiduri oleh orang yang juga dia kenal.

“Karena hari hujan, ibu korban ini datang untuk menjemput anaknya. Tapi dia curiga, kenapa sapi yang digembalakan oleh anaknya ada dua. Dia cek ke musala, dia tambah curiga lagi, di sana ada sepatu boots. Pas dicek ke dalam, ternyata anaknya sedang ditiduri. Dia juga sempat memukul pelaku ini,” terang Surya.

Antara pelaku dan keluarga korban, lanjut Surya, tidak memiliki hubungan keluarga. Mereka hanya sekampung.

Karena tidak terima perbuatan pelaku, ibu korban pun melaporkan kejadian itu ke Mapolsek Lintau Buo.

“Saat ini pelaku kita amankan di sini (Mapolsek Lintau Buo). Kita masih koordinasi dengan Unit PPA di Mapolres untuk proses selanjutnya,” kata Surya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak