Mau Wisata ke Dukuh Girpasang? Awas Jangan Teriak-Teriak, Begini Akibatnya

Dukuh Girpasang menawarkan sensasi menguji fisik dengan menuruni dan menaiki ribuan anak tangga.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 15 September 2020 | 21:59 WIB
Mau Wisata ke Dukuh Girpasang? Awas Jangan Teriak-Teriak, Begini Akibatnya
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan rombongan harus menempuh perjalanan panjang dengan jalan kaki melintasi jurang dan perbukitan ke Dukuh Girpasang. [Ist]

SuaraJakarta.id - Pembenahan terus dilakukan aparatur pemerintah di Dukuh Girpasang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, yang telah diproyeksikan menjadi desa wisata.

Berbagai fasilitas pendukung untuk menjadi desa wisata terus dilengkapi pemerintah setempat. Salah satunya dengan pemasangan gazebo.

Hal itu sebagaimana disampaikan Ketua RT 007 RW 002 Dukuh Girpasang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Sugino.

"Kami juga lengkapi kawasan Girpasang dengan gazebo hasil bantuan dari Polres Klaten," ujarnya dilansir dari Solopos—jaringan Suara.com—Selasa (15/9/2020).

Baca Juga:Keren, 5 Objek Wisata Jogja Ini Lahir dari Kreativitas Warga Kampung

Dukuh Girpasang hanya dihuni 12 kepala keluarga (KK) yang terdiri atas 35 jiwa yang tinggal di rumah.

Wilayah ini hanya berjarak empat kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Setiap pengunjung yang ingin masuk ke Dukuh Girpasang harus melewati jurang sedalam 100-an meter.

Pengunjung ditawarkan untuk merasakan sensaji menguji fisik dengan menuruni dan menaiki ribuan anak tangga.

Keberadaan anak tangga itu biasa disebut 1.001 anak tangga.

Baca Juga:Banyak Eceng Gondok, Tepi Sungai di Kalinampu Jadi Objek Wisata ala Jepang

Anak tangga itu guna memudahkan pengunjung saat menempuh perjalanan sepanjang 2 km menuju Girpasang.

Rata-rata, perjalanan tersebut ditempuh setengah jam hingga satu jam.

Di samping sensasi menguji fisik, aparatur setempat melarang pengunjung teriak-teriak kala berwisata ke Dukuh Girpasang.

Sebab, kata Sugino, pengunjung yang melanggar larangan tersebut akibatnya bisa kesurupan.

Sugino menceritakan, beberapa tahun yang lalu sempat ada seorang wanita yang berkunjung ke sana dan melanggar pantangan hingga akhirnya kesurupan.

"Kalau ke sini yang terpenting niatnya. Hal yang harus diperhatikan jangan sampai bengak-bengok (berteriak—red). Harus menjaga sikap. Sekitar tiga tahun lalu itu, ada seorang cewek yang kejang-kejang karena kesurupan," kata dia

Hal senada juga disampaikan Mbah Patmo (70), sesepuh Dukuh Girpasang. Ia menyampaikan bahwa pengunjung yang datang ke sana harus menjaga sopan santun.

"Di Girpasang rada wingit. Larangane ten mriki niku mboten kenging bengok-bengok (Di Girpasang agak angker. Larangannya itu tidak boleh teriak-teriak)," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini